Hari ini aku melihat seribu bidadari
bersenandung riang di tepian sungai firdausyi
melantunkan syair-syair cinta yang menyentak jiwa
begitu syahdu
dengan senyum ikhlas dari kedua bibir indahnya.
Sungguh di wajahnya terpancar keindahan antara langit dan bumi
Hari ini, satu bidadari telah pergi
penuhi panggilan suci
menjadi abdi cinta sang lelaki mulia
meleburkan hasrat dalam indahnya naungan illahi
sebuah pesona cinta Ar Rassyi
Jauh di tanah kering di sana
terduduk sang lelaki malang yang menunggu setia takdir cintanya.
Menemukan belahan jiwanya
Sekelebat rindu mencul dari kedua mata redupnya
‘tuk berjumpa sang pemilik kerudung surga
namun……..
gundah tengah menyelimuti jiwanya
takut, sang bidadari bukan untuknya
resah, “pantaskah aku tuk sang bidadari?” pikirnya
oh, malang nian sang lelaki itu
jiwanya terperangkap oleh kegundahan dunia
wajahnya semakin pucat merana
dilihatnya, noda-noda pekat itu mulai menggerogoti permata hatinya
sungguh ia telah dirundung duka
duka yang mendalam
akankah secercah cahaya baginya?
Sambiroto, 20 Januari 2009
mudah2an lelaki itu tetap setia menuggu sang bidadari menghampirinya, dan bidadari itu belakangnya tidak bolong hehehe
LikeLike
terimaksih mas atas linknya, puisinya SubhanAllah . . .
luar biasa mas (eh ini puisi kan? he he he )
LikeLike
jadi inget ceritanya laila dan majnun..
uhmm..
LikeLike
segera saja mas, bilamana bidadari itu telah siap. Tinggal katakan, “Bersediakah ukhti mjd ustadzah rumah ini?” Kalaupun blm, bilang saja, “Cantik, ijinkan aq menunduk.”
LikeLike
dan lelaki ini pun terdiam
terpaku dalam
berkecamuk di hatinya antara harapan dan kepasrahan
namun ada satu titik terang
jika senantiasa ada perbaikan
lelaki ini tersenyum
kerapuhannya tak kunjung padam
hanya Tuhannya yang menguatkan
LikeLike
malam ini kususui gejolak jiwaku dengan matair kata
agar tak terus ia meratap dan menangis sepanjang malam.
LikeLike
Lalu sang bidadari berkata…
Wahai lelaki yang malang, janganlah engkau bersedih
Engakau tidak sendiri, ada aku yang akan menemanimu
Aku di ciptakan Tuhan hanya untukmu
Mengabdi kepadamu, menjadi pendamping hidupmu
Untuk mengisi hari-hari kosong mu
Akan kujadikan hari-harimu begitu indah
Seindah warna-warni pelangi cinta
Tak akan kubiarkan kesedihan menyentuhmu
Karena aku di sini diktakdirkan untuk menjagamu
Menjagamu dari kesedihan itu
aku di sini membawa secercah cahaya kebahagiaan
Kebahagiaan yang tidak pernah kau dapatkan sebelumya
Maaf yaa, saya ngelantur terbawa arus…
“Terimakasih” sudah berkunjung kegubuk saya yang mungil
Salam damai penuh cinta di dalam Rahmat dan Ridho Allah SWT
LikeLike
Salam
Hmm semoga lelaki yang merasa malang itu dapat segera bangkit 🙂
LikeLike
jika syahid maka akan dapat bidadari
LikeLike
subhanAllah . . . mas, kalimatnya selalu menggugah jiwa
hehe
visit http://bayusmart.wordpress.com
LikeLike
mencari sepenggal rindu disini …. gak ada 😦
LikeLike
mudah2an laki2 itu bisa sabar + berjumpa dg sang pemilik kerudung surga
LikeLike
euh … dalemmmmmm
LikeLike
Jangan sedih, wahai lelaki…
Berbahagialah… Bersemangatlah…
Allah sudah menyiapkan bidadari untukmu. Insya Allah…
LikeLike
jadi ingat joko tarub.
LikeLike
bismillah….
wah di taman Firdausyi yak????
kok pake syi???
ga hanya Firdaus, without y…
afwan, wah jadi inget ma laman aku dah..he…
semoga temukan soulmate yang Sholichah…(aku juga harap demikian…)
syukron dah sedia tuk silaturahmi akh…
LikeLike
assalamualaikum.
kak, gmna kabarnya? dah lama nih ga q ga ngsh komentar. hhe 😀
hanya singgah bentar. terima kasih.
wassalamualaikum.
dimas.
dimasbandoeng.wordress.com
LikeLike