PENGIRIM SMS MISTERIUS ITU BERNAMA “M” (bagian 2)


SETITIK CAHAYA DI TENGAH PADANG GERSANG

Penggalan kisah sebelumnya:alone

Dan setelah pesan itu, terhitung ada 8 SMS yang tiada henti merajam Hp kecilku. Semuanya dari M, dengan 5 pesan kosong, dan 3 pesan yang kesemuanya berbunyi sama.

Hubungi saya di kantor, hubungi saya”.

Kini, jarum pendek pada jam dinding mengarah ke angka 11. Malam semakin larut. Hawa dingin kembali menerjang tubuh kecilku. Masuk melalui celah-celah dinding rumah.aku benar-benar tak tahan dengan segala yang berkecamuk dalam pikiran ku sekarang. Kepala ini terasa mau meledak. Aku teringat kalau aku belum sholat isya’. Ku langkahkan kaki ini menuju padasan, ku basahi setiap jari-jari tanganku dengan aliran air wudhu, ku bersihkan rongga mulut, ku basuh kepala yang terasa penat, pelan, air itu memberikan kesejukan pada setiap kulit di tubuh ini. Subhanallah.

Tanpa sengaja, mata kecilku menangkap sesuatu yang indah di atas cakrawala. Sesuatu yang tidak pernah terjadi pada hari-hari sebelumnya. Sesuatu yang ku rindukan. Keindahan langit malam. Ya, Malam itu langit terlihat begitu tenang dan tentram. Meski tak bertaburan bintang seperti saat musim terang. Langit malam cukup membuat jiwaku sedikit tentram. Hamparan awan berjalan pelan, sungguh elok dan berwibawa. Apalagi sang dewi malam, yang bersinar indah di balik awan dan berjuta bintang. Terlihat menawan dan mempesona. Sungguh lukisan agung dari Sang Pencipta. Yang memiliki cita rasa seni yang luar biasa.

Ku biarkan mata ini menyapu langit beberapa lama. Menyebarkan pandangan pada setiap penjuru angkasa. Menikmati setiap sudut pesona alam semesta. Ku relakan angin kecil menjamah tubuh ringkihku. Begitu sejuk. Sinar bulan mulai membawa pikiranku melayang menyusuri awan-awan. Membawa kembali pada kejadian-kejadian yang terjadi pada hidupku akhir-akhir ini. Merenungi setiap langkah yang kulalui. Ku temukan sesuatu yang buruk. Sesuatu yang membuat mutiara kecilku kering dan terluka. Aku telah cukup jauh keluar dari lingkaran-Nya. Aku semakin jauh dari dekapan-Nya. Jiwa ini semakin tertutup noda dan dosa. Lisan ini semakin kering dari lantunan ayat-ayat cinta-Nya. Kaki ini telah begitu berat melangkah menuju istana megah-Nya. Astaghfirullahal’adzim.

Malam ini, ku dirikan setiap rekaat isya. Ku tundukkan tubuh dalam posisi yang paling rendah. Kubiarkan air mata tumpah membasahi sajadah sujudku. Ku hadapkan hatiku di pangkuan-Nya. Meminta belas kasihNya. Penuh iba. Dalam gelap ku berdo’a. Ya Allah ampuni hamba. Bersihkan mutiara kecil ini. Izinkan ia untuk kembali bersinar. Tersenyum menyapa hari. Ya Robb, aku rindu belaian-Mu. Aku rindu sapa-Mu di sepertiga malam. Aku rindu memandang wajah elok-Mu. Aku rindu menangis di pangkuan-Mu.

…… ……. ……..

Perkampungan kecil, 9 Februari 2009

Aku terbangun dengan kepala yang masih terasa berat. Dengan mata yang masih perih menatap mentari, dan tubuh ringkih yang terbujur layu. Aku bangun menyapa pagi, dengan hati yang mulai bersinar. Meski harus menyantap sarapan pagi dengan SMS dari M. bukannya nasi sayur plus tempe. Hati masih kuat untuk bersinar. Aku berpikir sejenak, kemudian tertawa geli. Ternyata aku punya penggemar misterius yang telah mengantarkanku pada kekasihku. Jika dipikir-pikir, si M pastilah orang yang kaya, punya banyak pulsa. Buktinya, iya rajin SMS. Apa mungkin kerjaannya memang sms an kali ya. Ah, tapi alangkah lebih baik, jika titipan-Nya itu ia pergunakan untuk sesuatu yang bermanfaat. Sesuatu yang mendatangkan maslahat, bukan kesia-siaan. Jika memang ia hobi SMS, bisa ia SMS nasihat atau informasi yang baik kepada sahabat. Atau bisa juga mengirim SMS ke posko peduli Palestina, selain dapat nasehat dan pahala, itung-itung bantu sesama. Ah, lagi-lagi, entahlah…..

…. ……. …….

18. 25. ku kira si M sudah mulai bosan dengan aktivitasnya. Tapi tak disangka ia masih teropsesi untuk membuat rekor baru dengan mengirim pesan terbanyak dalam kurun waktu dua hari. Wah, berarti pulsanya masih buanyak nich. Ada yang mau? Tidak apa-apa. InsyaAllah jiwa ini jauh lebih siap dan ikhlas menerima semua itu. Paling tidak untuk hari ini. Aku tidak ingin membebani pikiranku dengan hal-hal yang kecil. Cukup pusing ini saja yang memberatkan pikiranku. Oh iya, lupa ada SMS dari M, ia membawa pesan yang berbeda. Tidak lagi kosong. Jika demikian, aku jadi bersemangat untuk bersilaturahmi dengannya.

9/2/2009, saat warna langit senja perlahan memudar.

M: –18.25–Saya tidak bisa menerima telephon Anda sekarang, hubungi saya kembali

M: –18.26–Saya tidak bisa menerima telepon Anda sekarang, hubungi saya kembali saya tidak bisa menerima telepon anda sekarang. Hubungi saya kembali.

Ku balas juga SMS itu,

Aku: Assalamu’alaikum, saya pun enggan menghubungi anda jika Anda tidak memberitahukan siapa diri anda. Semoga Allah mengampuni kita semua. Amin

ku lampirkan pula sepenggal nasihat dari Imam Hasan al Bashri tentang etika bermuamalah,

Imam Hasan al Bashri berkata: “husnul Huluq terbangun atas tiga pilar:

  1. kafful adza’ (tidak mengganggu)

  2. badzlun nada’ (menyodorkan bantuan)

  3. tholaqotul wajhi (wajah yang berseri-seri)

dalam bermu’amalah 3 pilar ini harus dipenuhi, jangan mengganggu sesama, berikan bantuan kepadanya, dan tersenyumlah untuknya, niscaya kan dirasakan manisnya ukhuwah pada hati kita.”

Semoga setelah peroleh sepenggal nasihat dari Hasan al Bashri ini, M jadi sadar, bahwa ia telah mengganggu saudaranya dengan SMSnya tersebut. Ia telah melakukan hal yang salah dalam bermu’amalah. Semoga Allah SWT membukakan pintu hatinya.

18.56, untuk yang kesekian kali Hp ini berdering. Ternyata masih dari M. SMS kali ini begitu panjang dan berulang-ulang.

M; Hubungi saya tidak bisa menerima telepon Anda sekarang, hubungi saya kembali saya tidak bisa menerima telepon Anda sekarang, hubungi saya kembali hubungi saya di rumah. Hubungi saya, saya di kantor. Hubungi saya, saya di kantor. Hubungi saya, saya di kantor. Hubungi saya, saya tidak bisa menerima telepon Anda sekarang, hubungi saya kembali saya tidak bisa menerima telepon Anda sekarang, saya di ru hubungi saya kembali saya terlambat. Akan berada di sana pada (selesai)

SMS panjang itu selesai pada kalimat yang mengambang, terputus. Tapi entahlah, aku tetap enggan untuk menelepon balik si M. dari pesan panjangnya, dengan kalimat yang di ulang-ulang. Saya menangkap ada sesuatu yang tidak beres dengan manusia misterius ini. Sesuatu yang kurang baik dengan kondisi jiwanya. Seperti tengah frustasi atau….. Sekali lagi, entahlah..

Dua SMS terakhir yang M layangkan beberapa menit kemudian, tanpa pesan di layar, mengakhiri kisah Mr(Mrs). “M” dalam buku perjalananku. Tidak ada SMS lagi yang ku terima darinya, paling tidak untuk sampai saat ini.

Published by

muhsinsakhi

lahir di sebuah perkampungan kecil di Boyolali tepatnya di desa Sambiroto, Sindon, Ngemplak, Boyolali. Mengenyam pendidikan tinggi di Universitas Muhammadiyah Surakarta jurusan FKIP Bahasa Inggris. Saat ini berprofesi sebagai pengajar di SD Al-Azhar Syifa Budi Solo. Tergabung dalam komunitas menulis FLP Solo Raya. Beberapa karyanya dimuat dalam buku antologi bersama seperti “Kapur dan Papan: Kisah Menjadi Guru” (2015), “Dupa Mengepul Di Langit” (2015), “Kapur dan Papan: Mendidik dengan Hati” (2016), “Ensiklopedi Penulis Nusantara” (2016), “Ketika Buku Berkisah Tentang Aku” (2016), “Bayang Terang Pendidikan” (2018) dan “Kaki Api” (2018) serta buku solo yang baru terbit tahun ini berjudul “Catatan Di Balik Ruang” (2020)

19 thoughts on “PENGIRIM SMS MISTERIUS ITU BERNAMA “M” (bagian 2)”

  1. masih ada sambungannya?

    >>Insyaallah, berhenti di sini pak sahlan. tapi bisa saja berlanjut, jika “M” kembali masuk dalam kehidupan saya, bersilaturahmi lewat SMS-SMSnya. waallahu’alam.

    Like

  2. ini ‘based on true story’ kah?

    jgn2 spam tuh…

    Dibanned/diblok aja mas nomornya, kalo emang t’ganggu. Bisa minta bantuan operator kok. Tapi, kalo masih penasaran… yo piye yo. Tetap diblok ae.

    Like

  3. alow teman-teman blogger…ikutan 3rd IBSN Blog award yuk..

    silahkan daftarkan url artikel disini

    keterangan yang lebih lanjut bisa dilihat disini

    akhir pandaftaran artikel 25 Maret ‘09 jam 23.59 wib..

    IBSN = Berbagi Tak Pernah Rugi ^_^

    by. komporizer tim : septa 🙂

    Like

  4. wah… ngeri juga yah!! Kenapa mas ga dari awal aja di banned, ada alasan khusus?atao emang ada kerusakan di system? soalnya isi pesan sama dengan template pesan yg biasanya ada…
    salut sama kesabarannya (^_^)b

    Like

Leave a comment