Pendekar Semut


Suatu hari, saat saya tengah asyik membaca-baca buku di perpustakaan, tiba-tiba mata kecil saya tertarik untuk mengamati aksi makhluk-makhluk kecil yang tengah khuyuk mengangkat seekor kupu-kupu yang tinggal raga. Cukup lama mata saya mengamati gerak-gerik makhluk-makhluk unik itu. Gerakan mereka tampak sangat kompak dan teratur. Seketika saya tersenyum seraya bergumam dalam hati, subhanallah. Kok bisa ya, seekor binatang yang tidak dibekali akal, dapat hidup rukun, teratur dan saling tolong menolong?? Sesaat pikiran saya dibawa pada peristiwa-peristiwa yang baru-baru ini terjadi. Untuk yang kedua kalinya saya kembali tersenyum, kali ini tersenyum karena geli ketika melihat tingkah lucu makhluk bernama manusia yang tengah beraksi di TV, perseteruan panjang dua artis kondang tanah air yang berawal dari lokasi syuting, para anggota DPR yang tiba-tiba adu jotos hanya karena perbedaan pendapat, kerusuhan antar supporter sepak bola yang tiada henti dan masih banyak lagi tingkah-tingkah lucu nan menggemaskan yang mereka peragakan. Ah, negeriku…terkadang saya malu pada diri sendiri. Saya malu pada semut-semut kecil yang ternyata lebih bermartabat dibanding kita sebagai makhluk yang dibekali akal untuk berpikir.

Saya teringat kisah nabi sulaiman beserta ratusan ribu tentaranya yang terdiri dari manusia, jin dan burung tengah melewati gurun pasir yang tandus dan panas. Dalam perjalanan panjang itu, mereka mulai merasakan kehausan. Nabi sulaiman pun merasakan hal yang sama, beliau memerintahkan para tentaranya untuk beristirahat. “wahai Sulaiman! Kami sangat dahaga. Berdo’alah kepada Allah, agar segera diturunkan hujan!” ujar burung Hud-hud.saat sulaiman hendak berdo’a seusai sholat dua rekaat, ia melihat sekelompok semut tengah berdo’a. “Ya Allah, curahkan hujan, agar tentara Sulaiman yang dahaga bisa minum!” ternyata do’a semut-semut tersebut dikabulkan, kira-kira satu jam kemudian, turunlah hujan yang sangat lebat sehingga para tentara sulaiman pun dapat melepas dahaga mereka. Mereka bersyukur kepada Allah SWT.

Beberapa fakta unik tentang semut diantaranya, semut bekerja 24 jam sehari semalam. Mereka tidak pernah tidur dan istirahat. Saat mengangkat benda yang lebih besar, mereka selalu berjalan dengan kecepatan yang sama dan tak pernah keluar jalur. Jika semut pekerja bekerja mencari makan, ia tidak pernah keluyuran kemana-mana. Jika seekor semut bertemu dengan yang lain, keduanya selalu memberi ‘salam’ dengan mempertemukan antenna mereka. Mungkin itulah salah satu alasan mengapa Departemen Tenaga Kerja RI menjadikan semut sebagai lambang produktivitas. Karena kerja sama mereka, kedisiplinan mereka serta kekompakkan mereka layak menjadi contoh bagi para tenaga kerja tanah air untuk meningkatkan produktivitas, tak terkecuali bagi kita juga.

Alhamdulillah, satu pelajaran dari seekor semut telah kita dapat hari ini. Semoga kita diberikan kelapangan untuk memahami ayat-ayat kauniyahNya yang tersebar di alam raya, sehingga semakin banyak pula yang bisa kita ambil pelajaran dari ciptaan-ciptaanNya di alam semesta ini. Amin. Akhirnya saya harus menyudahi pengamatan saya terhadap semut-semut itu, karena mata saya juga sudah pedas, karena cukup lama melototi aksi super semut-semut kecil itu. He..he..see ya!!!

Published by

muhsinsakhi

lahir di sebuah perkampungan kecil di Boyolali tepatnya di desa Sambiroto, Sindon, Ngemplak, Boyolali. Mengenyam pendidikan tinggi di Universitas Muhammadiyah Surakarta jurusan FKIP Bahasa Inggris. Saat ini berprofesi sebagai pengajar di SD Al-Azhar Syifa Budi Solo. Tergabung dalam komunitas menulis FLP Solo Raya. Beberapa karyanya dimuat dalam buku antologi bersama seperti “Kapur dan Papan: Kisah Menjadi Guru” (2015), “Dupa Mengepul Di Langit” (2015), “Kapur dan Papan: Mendidik dengan Hati” (2016), “Ensiklopedi Penulis Nusantara” (2016), “Ketika Buku Berkisah Tentang Aku” (2016), “Bayang Terang Pendidikan” (2018) dan “Kaki Api” (2018) serta buku solo yang baru terbit tahun ini berjudul “Catatan Di Balik Ruang” (2020)

6 thoughts on “Pendekar Semut”

  1. wah.. ane udah lama pengin nulis tentang semut, si inspirasi bekerja keras.. hehe.. bisa jadi referensi tambahan nih.. syukron..

    nice post..

    Allah memang menurunkan hikmah bagi orang-orang yang mau memperhatikan.. 🙂

    Like

    1. Afwan,..yup, semoga semoga Allah Ta’ala senantiasa memberikan petunjuk dan membuka hati kita untuk mempelajari ayat-ayatNya sebagai petunjuk hidup. Amin
      Makasih silaturahminya kawan…

      Like

  2. saya sering banget memperhatikan semut smpe2 penasaran krn tiap kali bertemu dgn semut lain seperti tumburan gitu. g twnya jwbnnya ada dsni.

    Like

  3. wah subhanallah mantap pisan euy postingannya..
    senang rsanya saling berbagi begini..

    kalau begitu boleh izin tuker link, akh?

    Like

Leave a comment