(TTS: Chapter 1) Akhirnya aku menjadi guru!!!


“kamu mau ambil jurusan apa sin?” Tanya teman satu kelasku saat SMA.

“Yang pasti aku tidak mau jadi guru, aku mau ambil jurusan arsitek atau farmasi.”kataku penuh keyakinan ketika itu, seolah berusaha menepis keraguan yang ada dalam diri.

Saat itu kami baru saja selesai UN, seperti kebanyakan siswa lulusan SMA, kami mulai memperbincangkan jurusan yang akan kami ambil seusai lulus SMA. Teman-temanku pun mengutarakan jurusan yang akan mereka ambil. Ada yang pingin ambil jurusan managemen ekonomi, bahasa inggris, farmasi, tehnik mesin, bahkan beberapa teman kami sudah ada yang diterima di PTN lewat jalur PMDK.

Setelah pengumuman kelulusan, saya dan teman-teman mencoba mendaftar PTN melalui jalur SPMB. Keinginan saya untuk menjadi arsitek atau farmasi sepertinya tidak akan tercapai. Bapak tidak setuju, beliau malah menyarankan saya ambil FKIP. Kata beliau, prospek guru kedepannya insyaallah lebih baik. namun, aku tetap kukuh pada pendirianku, bahwa aku tidak ingin jadi guru. Banyak hal yang menjadi alasan mengapa aku tidak mau jadi guru. Selain gaji guru yang sangat jauh dari standar, juga karena kesadaran akan kekurangan-kekurangan pada diri ini. Saya adalah remaja yang pemalu dan jauh dari kata percaya diri. Berbicara cepat sehingga terkadang tidak jelas. Introvert, sering merasa terasing dan masih banyak lagi kekurangan-kekurangan diri ini.  paling tidak hal-hal demikianlah yang ada pada diri saya ketika itu.

Akhirnya setelah berdiskusi dengan keluarga serta teman-teman, saya memutuskan untuk mengambil FKIP Bhs. Inggris, itupun setelah diberi gambaran bahwa, lulusan FKIP Bhs Inggris tidak harus jadi guru, banyak peluang kerja non guru yang membutuhkan jasa tenaga yang bisa bahasa inggris. Maka, saya pun mengambil jalur IPC untuk bisa mendaftar jurusan FKIP Bhs. Inggris karena saya dari Jurusan IPA. Saya dan teman-teman mengikuti ujian SPMB selama dua hari dan pada akhirnya saya tidak diterima, karena saingannya yang teramat banyak dan tidak sebanding dengan kuota yang diambil.

Maka saat itu juga, setelah mengetahui hasilnya, bapak menyuruh saya kuliah di PTS. Kami pun mulai mencari brosur-brosur PMB PTS. Singkat cerita, saya diterima di PTS yang saya daftar dan menjadi mahasiswa FKIP Bhs. Inggris.

Setelah 4 tahun, akhirnya saya lulus dengan hasil sangat memuaskan. Selama masa kuliah, pandangan saya tentang profesi guru pun mulai berubah,meskipun saya masih belum memutuskan menjadi guru atau tidak tidak setelah lulus kuliah. Setelah lulus kuliah, saya malah bingung mau bagaimana. Sempat terbersit dipikiran ingin mencoba berwirausaha. Saya mulai asyik dengan buku-buku tentang manajemen usaha. Namun seperti semboyan entrepreneur, untuk menjadi seorang usahawan dibutuhkan keberanian dan tekat yang kuat. Itu yang tidak ada pada diri saya. Terlalu banyak yang dipertimbangkan sehingga akhirnya tidak jadi. Saya mulai aktif mencari lowongan kerja di Koran-koran local. Ada lowongan kerja jadi tentor di LPK, saya ajukan lamaran ke LPK tersebut, dan Alhamdulillah diterima . hanya kurang lebih 5 bulan sebelum akhirnya saya mengundurkan diri dari LPK tersebut, setelah saya mendaftar jadi guru di sebuah sekolah dasar di kota solo. Setelah mengikuti proses seleksi yang sangat ketat dan melelahkan selama kurang lebih 2 bulan, akhirnya saya diterima di SD tersebut. Tepatnya bulan april kemarin, saya mulai mengajar di SD tersebut sampai sekarang.

Kini, saya benar-benar telah menjadi seorang guru, profesi yang dulu sangat saya kesampingkan dan bahkan hindari. Kini, ratusan anak-anak penerus negeri ini memanggil saya guru, jabatan yang tentu saja tidak ringan, karena ada tanggung jawab besar disana. saya adalah seorang guru, yang harus terus belajar meningkatkan kemampuan diri, memberi teladan yang baik bagi anak didik, sabar dalam mendidik, tegas dan jujur dalam bersikap dan tentu saja belajar ikhlas menjadi seorang pendidik. maka mulai saat ini, saya telah memutuskan untuk mengabdikan hidup saya untuk turut serta mencerdaskan anak bangsa dan membimbing mereka menjadi anak sholeh baik secara pribadi maupun social. Semoga Allah meridhoi. Amin…

Published by

muhsinsakhi

lahir di sebuah perkampungan kecil di Boyolali tepatnya di desa Sambiroto, Sindon, Ngemplak, Boyolali. Mengenyam pendidikan tinggi di Universitas Muhammadiyah Surakarta jurusan FKIP Bahasa Inggris. Saat ini berprofesi sebagai pengajar di SD Al-Azhar Syifa Budi Solo. Tergabung dalam komunitas menulis FLP Solo Raya. Beberapa karyanya dimuat dalam buku antologi bersama seperti “Kapur dan Papan: Kisah Menjadi Guru” (2015), “Dupa Mengepul Di Langit” (2015), “Kapur dan Papan: Mendidik dengan Hati” (2016), “Ensiklopedi Penulis Nusantara” (2016), “Ketika Buku Berkisah Tentang Aku” (2016), “Bayang Terang Pendidikan” (2018) dan “Kaki Api” (2018) serta buku solo yang baru terbit tahun ini berjudul “Catatan Di Balik Ruang” (2020)

37 thoughts on “(TTS: Chapter 1) Akhirnya aku menjadi guru!!!”

  1. jadi guru itu bikin kaya loh.. kaya akan amal,, kan ilmu yang bermanfaat itu adalah salah satu amal yang bisa dibawa mati, selama ilmunya memberi manfaat pada orang lain amalnya pun terus bertambah,, 😀
    semoga bisa jadi guru yang teladan dan mencerdaskan 🙂

    Like

    1. Amin….yup, you’re right kawan. Alhamdulillah Allah telah cerahkan hati ini untuk meluruskan niat dalam menggenggam amanah yang telah Allah berikan. semoga senantiasa ikhlas dan semangat meningkatkan kemampuan diri ini.Amin. thanks for coming…..

      Like

  2. Assalaamu’alaikum wr.wb…

    Tahniah dan selamat akan kerjaya mulia di sisi Allah dan manusia ini. Semoga bisa jadi guru terbaik buat anak didik. Maaf kalau ini sapaan terakhir dari saya. terima kasih sudah menyapa saya dan saya terharu. Selamat kembali menulis dalam pamitan saya yang entah bila akan kembali semula.

    Salam mesra selalu dari Sarikei, Sarawak. 😀

    Like

    1. Amin…amin ya Robbal’alamin. makasih bunda. besar harapan kami sahabat blogger, bahwa ini bukanlah sapaan terakhir tapi cuma jeda sejenak mengumpulkan energi kemuliaan untuk menjalin kembali ukhuwah yang lebih luar biasa di kemudian hari. terima kasih atas nasehat, persaudaraan, dan semangatnya selama ini bunda. semoga Allah SWT memberikan balasan kebaikan yang lebih dan senantiasa berikan sehat dan keberkahan bagi bunda dan keluarga.amin

      salam rindu dari ahsin….

      Like

  3. Halo Pak Guru he he. menjadi guru menurut saya adalah karier yg mulia, dan tidak semua orang mampu melakukannya lho. Selamat ya sudah menjadi guru 😉

    Like

    1. halo juga. yup, memang benar. alhamdulillah dari hari-ke hari saya semakin menyadari bahwa ini adalah amanah yang telah Allah berikan kepada saya. dan memang tidak semua bisa memperoleh kesempatan yang sama. jadi saya pun bersyukur Allah telah tunjukkan jalan terbaik bagi hidup saya. terima kasih silaturahminya. ^_^

      Like

  4. Semoga sukses di jalan mas sebagai seorang guru. Pertahankan keikhlasan, jaga hati, dan pertinggi kesabaran. Menyaksikan anak-anak didik kelak menjadi seorang yang sukses, menjadi penerus negara dan bangsa ini… adalah nikmat yang tak terhingga.

    Amin, semoga barokah wa rahmah.

    Like

    1. amin ya Robb….benar sekali kawan. tingkah polos mereka. senyum canda mereka ternyata bisa menjadi penawar kesedihan. semoga kelak mereka menjadi penerus agama dan bangsa yang baik akhlak dan tutur katanya. amin

      Like

    1. amin. inilah salah satu alasan kenapa saya ingin kembali menyapa sahabat blogger. karena saya peroleh manfaat besar. do’a, semangat, nasehat, dan persaudaraan menjadi berkah yang tak ternilai harganya. thanks all. ^_^

      Like

  5. Selamat, semoga dapat mengamalkan ilmunya, tidak sekedar mengajar namun mendidik siswa dengan disertai budi pekerti sehingga siswa dapat menjadi orang yang pandai dan berakhlak mulia.

    Salam kenal balik, terima kasih atas kunjungannya.

    Like

  6. Semoga semakin banyak orang yang mau menjadi guru seperti Anda ya Sob. Dan yang pasti dapat digugu dan ditiru oleh anak didiknya.

    Sukses selalu
    Salam
    Ejawantah’s Blog

    Like

  7. Kalau jadi guru, berlatih jadi orang tua juga akh..

    Saya dulu pengen banget jadi guru, tapi ALLAH memberi jalan menjadi statistisi,, hehe… selamat ya, semoga saya bisa jadi gru..

    Like

    1. insyaallah. setiap orang memang memiliki jalannya masing-masing. tapi pada dasarnya kita semua adalah guru. guru bagi diri sendiri dan bagi keluarga. semoga kita bisa menjadi guru yang baik bagi diri dan sesama. amin.

      Like

  8. semoga sukses..dapat membimbing dan menjadi panutan bagi muridnya..
    *padahal saya kuliah di FKIP dan bakalan jadi guru juga* 🙄
    hehehehe..tapi saya ogah aja jadi guru, saya cuma pentingin B. Ing nya aja
    😉

    Like

    1. amin, thanks brother, bekerja memang tidak harus sesuai dengan bidang yang dipelajari meski itu lebih baik. yang terpenting kita nyaman dengan pekerjaan yang kita geluti. good luck!!!

      Like

  9. iya, sekarang emang jarang orang yang mau jadi guru, kayaknya semua orang pengen jadi dokter deh hehehehe. Padahal guru itu profesi yang mulia. Masalah kaya atau tidak itu tergantung kita mau berusaha atau tidak.

    Like

  10. ketika anda memilih menjadi guru, apakah itu panggilan hati atau tidak? atau mengejar materi? karena kita tau kini guru jadi booming di masyarakat karena ada sertifikasi. yang menjadikan profesi guru menjadi dambaan..
    maaf bila saya bertanya seperti ini karena saya lagi menempuh sekolah SMA Negeri di kota malang kelas 12 jurusan IPA. dan saya ingin masuk PGSD UM Malang.
    terima kasih

    Like

  11. tidak apa-apa, jika sahabat menyimak cerita saya diatas, maka tanpa anda bertanya sekalipun sejatinya jawaban itu terpampang jelas diatas. saat lulus SMA bahkan saya sudah mengikrarkan diri tidak mau jadi seorang guru. banyak alasan yang mendasari. tidak sekedar materi, bahkan bisa dikatakan materi nomor dua, tapi saya juga tidak mau munafik, tidak memikirkan materi dalam kerja. ketika pada akhirnya saat ini, saya menjadi seorang guru, tentu itu bukan kebetulan, karena tidak ada kebetulan di bumi ini, Allah telah merancang jalan setiap umatNya, termasuk Allah menggiring saya menuju dunia pendidikan, karena Allah SWT tahu potensi yang saya miliki, Allah tahu yang terbaik bagi saya. termasuk menjadikan pendidikan sebagai ladang amal. maka bisa dikatakan, saya menjadi guru bukan karena panggilan hati, tapi Allah menuntun saya menuju dunia pendidikan agar saya belajar tentang keikhlasan dalam mendidik, belajar menjadi teladan bagi diri dan siswa didik.

    saya baru di dunia pendidikan (guru) masih banyak yang harus saya pelajari agar saya benar-benar memahami hakikat pendidikan. pada akhirnya semua butuh proses kawan. semoga tercapai segala cita yang anda impikan. terimakasih telah berkenan untuk bersilaturahmi ke laman ini. salam persaudaraan

    Like

  12. Alhamdulillah…. Selamat……
    Beberapa tulisan kamu di blog kamu telah menjadi tulisan seorang guru bagi saya dan mungkin bagi yang lain walau saat itu kamu bukan seorang guru, kini….
    sampaikan kata-kata dan tulisan-tulisan indah serta prinsip ‘ilmu’ , dari hati seorang guru, kepada anak-anak didik yang belum bisa melihat blog kamu sebagai ladang ibadah kamu yang ‘senantiasa mendapat berkah Allah’
    terimakasih.

    Like

    1. yup, I have just realized being the teacher is a great destiny. and I do love this ‘amanah’ thanks for comin’ my friend. so do i. wish u’ll be an awesome teacher. best of luck!! 🙂

      Like

Leave a comment