Padamu buku kecilku
Kutorehkan kisahku
Pada tiap lembar yang tergores cerita
Malam ini kembali ku baca
Dalam sujud sunyiku
Impuls-impuls syarafku berpacu
Menembus dinding-dinding waktu
Membuka catatan sejarah pilu
Tempo dulu
Jiwaku merefleksi diri
Melihat kembali sisi kelabu
Saat daya melepuh
Dalam cengkraman tangan kejinya
Damaiku terampas
Kini aku ambil jalan berbeda
Berharap inilah langkah keberuntungan
Sambiroto, 9 Oktober 2011
Published by
muhsinsakhi
lahir di sebuah perkampungan kecil di Boyolali tepatnya di desa Sambiroto, Sindon, Ngemplak, Boyolali. Mengenyam pendidikan tinggi di Universitas Muhammadiyah Surakarta jurusan FKIP Bahasa Inggris. Saat ini berprofesi sebagai pengajar di SD Al-Azhar Syifa Budi Solo. Tergabung dalam komunitas menulis FLP Solo Raya. Beberapa karyanya dimuat dalam buku antologi bersama seperti “Kapur dan Papan: Kisah Menjadi Guru” (2015), “Dupa Mengepul Di Langit” (2015), “Kapur dan Papan: Mendidik dengan Hati” (2016), “Ensiklopedi Penulis Nusantara” (2016), “Ketika Buku Berkisah Tentang Aku” (2016), “Bayang Terang Pendidikan” (2018) dan “Kaki Api” (2018) serta buku solo yang baru terbit tahun ini berjudul “Catatan Di Balik Ruang” (2020)
View all posts by muhsinsakhi
Semoga selalu diberikan jalan yang terbaik mas. Amin.
LikeLike
Amin….makasih kawan!!! semoga kita senantiasa berada dalam bimbinganNya. Amin
LikeLike
Allah kan menggenggam hambanya yang berserah diri padaNya, believe it!
kunjungan balik, salam persahabatan
LikeLike
ya, I truly believe it!!! Allah inside of us. thanks for your share and coming
LikeLike
Aamiiin… 🙂
Ketika kita hidup dengan keyakinan..Semuanya bisaa…
Salam…
LikeLike
yup, pasti BISA!!!! salam persahabatan….
LikeLike
salam .,.,., menengok mendoakan semoga selalu di berikan kesehatan dan selalu di jalanNya .
semoga selalu mendapatka yang terbaik dariNya
LikeLike
amin ya Robbal ‘alamin. makasih pak doel. lama tidak bersua. semoga anda pun demikian. amin. salam persaudaraan….
LikeLike
di dirimu diary aku berkisah
LikeLike
tentang cinta, persaudaraan, keteguhan, dan kepedulian yang merefleksikan kebermaknaan hidup. makasih silaturahminya kawan
LikeLike
biarlah kita terasing didunia ini tapi kita tidak terasing dimata Sang Pencipta Azza Wajalla……:-)
LikeLike
lebih asik lagi jika urusan duniawi dan urusan ilahi bisa berjalan selaras. memang tidak gampang, but worth to try
LikeLike
Allah mencintai keseimbangan. karena alam semesta ini berproses secara seimbang, maka kebahagian dunia dan akhiratlah yang kita pintakan kepadaNya.
LikeLike
dari dulu blue is seorang yg kagum sama ide menukis postmu kawan
semnagat
nice
salam hangat dari blue
LikeLike
thanks brother. saya juga salut caramu bercerita. semangat!!!
salam persaudaraan ya….
LikeLike
kunjung balik nih^^
udh di pasang link nya di weblog saya..
pada link blog sahabat..silakan dicek..
LikeLike
makasih kunjungan dan link persahabatannya. semoga lewat blog ini kita dapat saling memberi manfaat bersama. Amin
LikeLike
kembali berkunjung gan cuma memberitahukan bahwa labkomputerku berubah menjadi
http://diketik.wordpress.com
LikeLike
oke, laporan diterima. dan terimakasih kunjungannya.
LikeLike
kita sama-sama belum update blog
LikeLike
iya sob, semoga bisa segera update ya. he..he..thanks for comin’
LikeLike
langkah keberuntungan yang berakhir bahagia, semoga 🙂
LikeLike
Amin ya Robbal’alamin. terima kasih doa dan silaturahminya. ^_^
LikeLike
ada sensasi tersendiri saat baca jurnal ini
yang bahkan ga bisa saya tulis dikomen ini
😉
LikeLike
sensasi artis sobat. he..he..never ending exist klo gitu. ^_^
LikeLike
melangkah di jalan yang baik, sukses.
LikeLike
amin….sukses juga untuk sahabat ysalma. salam silaturahmi….
LikeLike
hancur…:) bagai pasir…:)
LikeLike
semoga tidak sampai ditelan ombak. kemudian lenyap. tak bersisa. SEMANGAT!!!
LikeLike
Kalau ditempat saya mengetuk hati, silahkan berkunjuung.
LikeLike
ini ceritanya tentang nulis diary gitu? mirip sajak saya tentang menulis, saya suka menulis karena ini… http://hanissincerely.wordpress.com/2010/07/04/menulis-katarsis/
LikeLike