Siapa yang tidak kenal dengan Forum Lingkar Pena atau yang lebih populer dengan singkatan FLP. Sebuah komunitas menulis yang didirikan oleh sastrawan kontemporer, Helvi Tiana Rossa, pada tahun 1997. Sebuah organisasi yang menjadi wadah bagi para penulis atau calon penulis untuk mengasah kemampuan mereka dalam dunia kepenulisan. Saya sendiri mulai mengenal komunitas ini sejak duduk di bangku SMA. Ketika itu memang sedang booming novel dan cerpen bertema islami yang di tulis oleh para penulis muda seperti Helvi Tiana Rossa, Asma Nadia, Gola Gong dan Afifah Afra. Tema cerita yang mereka angkat pun menjadi begitu khas karena sering kali menyisipkan pesan-pesan moral yang begitu lekat dengan dunia keislaman.
Mereka menjadi sumber motivasi saya untuk belajar menulis khususnya cerpen dan puisi. Meski dalam perjalanannya, medan terasa menjadi begitu terjal. Begitu sulitnya menyelesaikan sebuah cerita. Hingga akhirnya saya lebih senang menulis puisi, esai atau artikel motivasi.
Bangku kuliah merupakan masa emas saya dalam mengasah kemampuan menulis. Ghiroh saya untuk menulis begitu besar ketika itu, sehingga saya memutuskan untuk membuat blog pribadi dan berjumpa dengan orang-orang hebat di berbagai penjuru negeri. Kami menjadi begitu dekat karena disatukan dalam satu ruang bernama blog. Memiliki kesenangan yang sama yaitu berbagi cerita lewat tulisan.
Kembali pada FLP, keinginan saya untuk bisa bergabung dengan FLP sangatlah besar kala itu. Apalagi setelah mengenal lebih dekat organisasi ini lewat dunia maya. Namun, minimnya informasi kegiatan FLP di wilayah Solo Raya menjadikan saya kesulitan untuk mencari seseorang yang bisa mengantarkan saya pada organisasi ini. Bahkan Saya sempat bertanya pada kawan blogger, Pak Sunarno, yang kemudian saya ketahui ternyata beliau adalah seorang cerpenis sekaligus pendiri FLP Purwakarta. Informasi ini saya dapat dari buku kumpulan cerpen berjudul “Kata Orang Aku Mirip Nabi Yusuf.” Pak Narno merupakan salah satu kontributor buku cerpen tersebut. Bahkan beliau sampai menanyakan kepada FLP Jawa Tengah apakah sudah ada FLP cabang Boyolali. Setelah itu lama saya tidak kontak dengan beliau seiring dengan jarangnya saya ngeblog di WordPress.
Tahun 2018 menjadi titik cerah untuk kembali menyalakan semangat menulis saya. Ketika akhirnya saya mendapatkan kesempatan untuk dapat bergabung dengan para pemuda yang memiliki mimpi yang sama untuk menjadi seorang penulis. Mereka ‘menyapa’ saya dalam sebuah seminar kepenulisan yang diselenggarakan oleh FLP Soloraya. Yang kemudian menjadi teman penyemangat untuk terus mengasah kemampuan menulis. Karena saya menyadari meski secara usia saya lebih tua dari mereka, tapi secara kemampuan mereka jauh lebih baik dari saya. Alhamdulillah, saya masih diberi kesempatan untuk belajar menulis yang baik, berada diantara orang-orang yang suka dengan dunia literasi dan terus menjaga niat serta tujuan yang baik dalam menulis.
Ada mimpi besar yang masih tertanam dalam diri hingga saat ini, yaitu memiliki buku sendiri. Semoga setiap tulisan yang tergores dari jemari ini mampu menjadi jembatan untuk diri ini menjadi manusia yang semakin dekat dengan Robbul ‘izzati dan membawa kebaikan untuk setiap mereka yang membacanya. Sebagaimana tujuan dari pendiri FLP, “Tulisan yang mampu mencerahkan diri sendiri dan masyarakat.”
sedikit koreksi. saya menginisiasi FLP di Purwokerto Jawa Tengah, Kalau Purwakarta itu Jawa Barat
LikeLike