Senyum Membawa Nikmat


65478707_2315264861829659_1460605681722720256_nAda satu masa dimana bibir menjadi begitu sulit untuk dikembangkan. Saat acuh lebih jumawa untuk berkuasa. Kegelisahan memenuhi ruang hati yang terluka. ‘Berarti kamu belum benar-benar ikhlas.’ Bisik sang nurani. ‘Ya, senyum yang kita berikan masih terganjal pada pamrih,’ begitu ucapnya.

Pagi itu saya kembali merenungi satu masa. Tentang suatu keadaan yang menjadikan saya bertingkah tidak biasa. Mencoba untuk acuh terhadap lingkungan dan sedikit kata untuk bicara. Kusembunyikan senyum yang biasa memancar dari wajah. Saya benar-benar enggan untuk melontarkan senyum kepada orang lain. Ada yang menggunduk keras di dalam jiwa. Rasa sakit hati yang muncul saat senyum berbalas  kesinisan. Keramahan dibalas dengan keacuhan.

Continue reading Senyum Membawa Nikmat

Advertisement

Baitullah, Do’a Yang Menembus Petala Langit


70765907_2456387824384028_6814981843020939264_nAllah memanggil mereka yang memang Allah SWT kehendaki. Memampukannya dengan cara yang bahkan manusia tidak sangka-sangka. Ketika sang hati memendam rindu begitu lama, kuasa ilahi pun yang pada akhirnya menjadi penawar. Kun fayakun. ‘Mantra’ Ilahi terucap, yang tidak mungkin berubah menjadi mungkin. Yang susah menjadi mudah. Keajaiban kecil pun tercipta. Masyaallah, luar biasanya Allah Ta’ala.”

Continue reading Baitullah, Do’a Yang Menembus Petala Langit

(TTS:14) Antara Idealisme dan Cerita Masa Kecil


a692b10c-ef50-405f-b7d4-70ae6ec42638
pict. newsdetik.com

Dahulu, sekitar 8 tahun yang lalu. Usai lulus kuliah, saya memiliki cita-cita untuk mengabdikan diri sebagai buruh pendidikan di pulau-pulau terpencil di tanah air. Ketika itu, idealisme memang  tengah berapi-api. Darah muda saya menyulutkan keinginan yang besar untuk menyalurkan ilmu yang saya dapat untuk anak-anak negeri yang terdiskriminasikan oleh keangkuhan zaman.

Saya terinspirasi pada perjuangan anak-anak muda yang rela meninggalkan segala kenyamanan dan fasilitas lengkap di kota, untuk mendidik generasi-generasi emas yang masih tersimpan di pelosok negeri. Melalui program Indonesia Mengajar, yang dimotori oleh pak Anies Baswedan, anak-anak muda yang baru lulus kuliah ini di seleksi untuk kemudian di tugaskan guna mengemban tugas mencerdaskan anak-anak negeri  yang  masih tertinggal jauh dalam segala hal.
Continue reading (TTS:14) Antara Idealisme dan Cerita Masa Kecil

Sedekah Paling Mudah


54447394_128703478271383_4555708994702433400_nDari sekian banyak kebaikan, ada satu kebaikan yang bisa mengubah suasana hati seseorang menjadi lebih baik. Kebaikan yang sederhana namun berdampak luar biasa. Kebaikan yang tidak membutuhkan biaya sedikitpun untuk melakukannya. Kita hanya perlu menarik kedua ujung bibir hingga membentuk lengkungan bak bulan sabit. Kemudian tebarkan dengan tulus ke arah orang-orang terdekat, sahabat, dan mereka yang ada di sekitar kita. Maka satu kebaikan kecil telah kita lakukan. Tersenyum.

Continue reading Sedekah Paling Mudah

FLP Challenge: Malam Kelabu di Sudut Kota


images

Tiba tiba orang itu menghentikan langkahku. Tangan kekarnya begitu cepat menyergap tubuh kecil ini. “Jangan berteriak!”gertaknya.
“Lepaskan.” Nyaliku mendadak runtuh saat kudapati sebilah pisau sudah hampir menyentuh kulit leherku. Mulutku seakan tersumbat oleh kapas. Untuk sekedar mengerangpun tak mampu. Lidah mendadak kelu.
Jalan sepanjang Adi Sucipto begitu lengang. Lalu lalang kendaraan yang biasa memenuhi jalanan tak lagi nampak. Lampu lampu pertokoan pun sudah meredup beberapa jam yang lalu. Hanya gerobak kecil yang terlihat melintas dari kejauhan. Meski agak samar aku tahu itu adalah gerobak pedagang kaki lima yang biasa berjualan di sekitar kampus IHS.
Continue reading FLP Challenge: Malam Kelabu di Sudut Kota

FLP: Sebuah Komunitas Menulis yang Berfokus pada “Pencerahan”


whatsapp image 2018-11-25 at 20.35.40Siapa yang tidak kenal dengan Forum Lingkar Pena atau yang lebih populer dengan singkatan FLP. Sebuah komunitas menulis yang didirikan oleh sastrawan kontemporer, Helvi Tiana Rossa, pada tahun 1997. Sebuah organisasi yang menjadi wadah bagi para penulis atau calon penulis untuk mengasah kemampuan mereka dalam dunia kepenulisan. Saya sendiri mulai mengenal komunitas ini sejak duduk di bangku SMA.  Ketika itu memang sedang booming novel dan cerpen bertema islami yang di tulis oleh para penulis muda seperti Helvi Tiana Rossa, Asma Nadia, Gola Gong dan Afifah Afra. Tema cerita yang mereka angkat pun menjadi begitu khas karena sering kali menyisipkan pesan-pesan moral yang begitu lekat dengan dunia keislaman. 

Continue reading FLP: Sebuah Komunitas Menulis yang Berfokus pada “Pencerahan”

Setiap Anak Itu Istimewa. Let’s Be Respect.


childrenSetiap anak terlahir unik. Mereka membentuk karakter dari interaksi dengan lingkungan. Dengan kata lain, lingkungan berperan penting membentuk karakter setiap anak. Jangan salahkan jika anak menjadi pendiam atau sebaliknya, hiperaktif. Karena tidak ada yang salah dengan pribadi pendiam dan hiperaktif. Mereka memang berbeda, dan perbedaan yang ada pada diri mereka adalah sebentuk cara Tuhan dalam mengabarkan kepada hambaNya bahwa ada manusia-manusia yang memiliki kepribadian unik. Mereka membutuhkan pemahaman dan sikap positif dari lingkungan bahwa pendiam atau hiperaktif bukan sebuah kesalahan. Einstain, Thomas alfa edison, Bill gates adalah segelincir manusia yang ketika kecilnya tergolong hiperaktif. Sejarah pada akhirnya mengakui peran besar mereka terhadap kemajuan peradaban. Soe hok gie dan Ahmad Wahib menghabiskan masa remajanya dengan menikmati buku-buku sejarah dan sastra. Mereka berdua bergulat dengan kegalauan akan kondisi sosial yang tengah terjadi kala itu. Hal itu tidak membuat mereka serta merta meratapi keadaan, tapi mereka tuangkan ide dan pemikiran-pemikiran mereka dalam sebentuk buku catatan harian.
Continue reading Setiap Anak Itu Istimewa. Let’s Be Respect.

(TTS:Chapter 11) Sudut Baca: Tempat Asyik Menggali Aksara


literasiAda satu sudut di setiap kelas di sekolah kami, SD Al-Azhar Syifa Budi Solo yang menawarkan berjuta ilmu pengetahuan bagi para siswa. Sudut kecil dimana deretan buku tertata rapi di dalam rak. Satu sudut dimana kami bisa duduk bersama sambil menceritakan isi buku yang kami baca. Sudut tersebut adalah sudut baca atau kami biasa menyebutnya Reading corner. Tempat anak-anak mengisi waktu istirahatnya dengan membaca buku selain di perpustakaan.

Beberapa waktu yang lalu,  sekolah menyelenggarakan lomba menghias sudut baca.  Lomba ini merupakan bentuk atau upaya sekolah dalam menanamkan pada siswa agar gemar membaca buku. Selaras dengan salah satu program pemerintah khususnya Kemendikbud yaitu menggalakkan program Gerakan Literasi Sekolah (GLS). GLS merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mencapai salah satu dari sembilan agenda prioritas (Nawacita)  sebagai strategi perwujudan visi  pendidikan tahun 2025 yaitu membentuk sumber daya manusia yang berkualitas, produktif dan berdaya saing, berkarakter, dan nasionalis.

Continue reading (TTS:Chapter 11) Sudut Baca: Tempat Asyik Menggali Aksara

Saya Menulis, Maka Saya Ada


13029727_868576606603855_1709210705183733101_o

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian”

-Rumah Kaca, h. 352-

(Pramoedya Ananta Toer)

Berbicaralah, lambat laun menguap jua. Namun ketika engkau menuliskanya, sejatinya engkau tengah mendokumentasikan pemikiranmu dalam sebentuk tulisan yang tidak mudah menguap sebagaimana benda padat. Mungkin demikian yang hendak Pak Pram sampaikan lewat kutipan kalimat beliau di atas.

Continue reading Saya Menulis, Maka Saya Ada

Diorama Cinta Di Istana Tuhan


cover buku

Tanggal dan bulan yang terlupakan, tahun 1992

Diawali dengan scene bocah-bocah kampung yang berjalan cepat ditengah guyuran hujan yang semakin deras. Dengan tas plastik yang dijinjing di tangan, sedang tangan lainnya memegang payung kecil yang sudah bolong. Mereka berlari menerobos hujan. Ditengah jalan yang berbatu, kaki-kaki mungil itu menapakkan langkah. Rasa lega tergurat jelas di wajah polos mereka  ketika langkah kecil itu mulai menapaki setiap tangga kecil menuju serambi. Salam tulus do’a keselamatan mereka haturkan untuk sahabat-sahabat mereka yang lebih dahulu duduk melingkar di meja bundar yang sudah usang dan berlubang. Ditengah hujan yang semakin lebat salah seorang dari kelompok kecil itupun mulai membuka salam kemudian mengajak serta bocah-bocah kecil itu membuka juz amma, sebagian membawa al-Qur’an yang telah berubah warna. Mereka tidak tahu persis sejak kapan kitab-kitab itu mulai mengisi rak-rak kecil di surau itu. yang mereka tahu, kitab itu telah begitu usang. Lembar kertasnya berwarna kuning kecoklatan, dan disatukan dengan sehelai benang. Jika ditaksir kitab itu sudah berumur puluhan tahun.

Continue reading Diorama Cinta Di Istana Tuhan

Buku, Film dan Sastra


buku sastraJika pada akhirnya aku hidup diantara deretan buku, itu adalah takdirku. Jika kemudian aku hanyut ditengah layar lebar yang menyuguhkan segudang cerita, itu pilihanku. Dan ketika aku terjebak di dalam dunia yang begitu asyik memaknai, merenungi dan menguliti sajak, aku lebih senang mengatakan bahwa ada yang menuntunku kearah sana.

Buku, film dan sastra adalah tiga hal yang membentuk karakter dan cara pandangku terhadap kehidupan. Mungkin lebih tepatnya, mengajarkanku memaknai setiap scene yang diciptakan oleh Tuhan. Ada makna yang mengalun lembut dari baris kata yang tertuang. Ada ketulusan untuk berbagi kisah dan kasih lewat lembar-lembar kertas. Ada cinta yang mengiringi setiap gores sajak yang mereka ukir. aku belajar tentang keikhlasan, keindahan, kejujuran dan  kebijaksanaan. Semakin banyak ilmu yang kita dapat, akan menjadikan kita semakin bijak dalam bersikap. Pada akhirnya seonggok daging yang semakin menua ini semakin menyadari betapa ia begitu kecil dihadapan Tuhan.

Ada yang bilang, jangan engkau asyik bercengkrama dengan sastra. karena ia hanya akan membuatmu lalai dari mengingatNya. Bagiku sastra adalah cermin keindahan Tuhan. Tuhan itu indah dan mencintai keindahan. Lewat sastra aku belajar tentang kebermaknaan dari berbagai sudut pandang. Sastra adalah miniatur kecil sebuah pentas kehidupan yang menyuguhkan segudang pembelajaran hidup. Kita dituntut untuk mengambil pelajaran dari setiap scene yang dilakonkan.

Buku, film dan sastra. mereka sekedarlah kawan yang mengajarkanku banyak hal. Teman berbagi cerita.

NYANYIAN RINDU UNTUK SANG AYAH


father_daughterSore itu langit layuardi terlihat lebih cerah dibanding hari-hari sebelumnya. lukisan alam terpahat indah di ufuk senja yang merekahkemerah-merahan. Sungguh pencampuran gradasi yang sempurna. cermin kesempurnaan Sang Pencipta. Pukul 04.00  waktu Indonesia bagian Barat, aku tiba di rumah. Setelah meletakkan tas kerja kemudian mengganti baju, kurebahkan tubuhku di atas tempat tidur. Kulepas penat yang sedari tadi menggelayuti setiap sendi tubuh ini. kipas angin  yang kunyalakan, perlahan menguapkan tetes-tetes keringat yang menyumbul dari sela pori-pori.

Continue reading NYANYIAN RINDU UNTUK SANG AYAH

(TTS: Chapter 5) Gadis Kecil yang Mengeja Cinta dalam Persahabatan


friends“Yanda, aku mau curhat” kata ama pagi itu. nama lengkapnya adalah Atiqah haya Amalia Salma. Dia adalah siswa kelas 3 SD Al Azhar Syifa Budi Solo. Dengan wajah sendu, dia mulai bercerita tentang masalah yang tengah dihadapi.  Masalah umum yang sering menghinggapi dunia anak hingga remaja. Yaitu masalah pertemanan.  Ini sudah yang kesekian kalinya dia mengeluhkan masalah yang sama.  Dengan mata yang berkaca-kaca, ia mulai bercerita tentang sahabatnya yang tidak mau berteman dengannya. “Yanda,  Alya bisikin tarina agar tidak mau temenan sama aku.”  Ucapnya ketika itu. matanya mulai berkaca-kaca saat ia bercerita kalau Alya dan Tarina tidak mau diajak main. Ya, anak ini memang sering menangis kalau lagi ada masalah. Saya tidak langsung percaya begitu saja pada apa yang dikatakan Ama. Maka saya pun balik tanya “Ama, tahu dari siapa kalau Alya pengaruhi tarina agar tidak temenan sama ama?”

Continue reading (TTS: Chapter 5) Gadis Kecil yang Mengeja Cinta dalam Persahabatan

Belajar Kebijaksanaan


Malam ini kugerakkan jemariku diatas tombol keyboard warna putih, kubiarkan menari mengikuti irama alam pikiranku. Mengalun lembut bagai simfoni malam yang menyelimuti makhluk dalam tidur lelapnya. Aku terdiam beberapa saat, melayangkan imajinasiku terbang mencari kebijaksanaan di alam bebas. kejujuran mulai dipertanyakan, keadilan menjadi bahan permainan, sopan santun menjadi begitu asing ditengah hiruk pikuk hedonisme. Ah, kata ini juga terasa asing, tak berguna karena kami tak banyak mengerti. Sederhananya kita telah dibutakan oleh dunia. Tuhan adalah materi. Tuhan adalah yang menawarkan kenikmatan tak berbatas, dan nafsu adalah raja.  Seperti itulah dunia kita sekarang. Jangan heran…..

Continue reading Belajar Kebijaksanaan

Life is a Happiness


Terkadang saya berpikir, mengapa saya harus mencemaskan dunia sedang dunia hanyalah persinggahan sementara. Ibarat seorang musafir, kita adalah orang asing yang melakukan pengembaraan panjang dan mampir sejenak kerumah warga untuk melepas penat dan meminta seteguk air pelepas dahaga. Setelah itu kita harus melanjutkan perjalanan.  Karena perjalanan hidup kita tidaklah singkat, ada beberapa tempat yang harus kita singgahi. Kehidupan sebenarnya adalah setelah kematian kita didunia. Saat jasad kita mulai rapuh, tak berdaya akhirnya kita biarkan terbujur kaku di bawah tanah, maka estafet tetap akan dilanjutkan oleh ruh kita yang harus melewati berbagai zona kehidupan sampai tiba di dua pintu yang bernama surga dan neraka.

Continue reading Life is a Happiness