Buku, Film dan Sastra


buku sastraJika pada akhirnya aku hidup diantara deretan buku, itu adalah takdirku. Jika kemudian aku hanyut ditengah layar lebar yang menyuguhkan segudang cerita, itu pilihanku. Dan ketika aku terjebak di dalam dunia yang begitu asyik memaknai, merenungi dan menguliti sajak, aku lebih senang mengatakan bahwa ada yang menuntunku kearah sana.

Buku, film dan sastra adalah tiga hal yang membentuk karakter dan cara pandangku terhadap kehidupan. Mungkin lebih tepatnya, mengajarkanku memaknai setiap scene yang diciptakan oleh Tuhan. Ada makna yang mengalun lembut dari baris kata yang tertuang. Ada ketulusan untuk berbagi kisah dan kasih lewat lembar-lembar kertas. Ada cinta yang mengiringi setiap gores sajak yang mereka ukir. aku belajar tentang keikhlasan, keindahan, kejujuran dan  kebijaksanaan. Semakin banyak ilmu yang kita dapat, akan menjadikan kita semakin bijak dalam bersikap. Pada akhirnya seonggok daging yang semakin menua ini semakin menyadari betapa ia begitu kecil dihadapan Tuhan.

Ada yang bilang, jangan engkau asyik bercengkrama dengan sastra. karena ia hanya akan membuatmu lalai dari mengingatNya. Bagiku sastra adalah cermin keindahan Tuhan. Tuhan itu indah dan mencintai keindahan. Lewat sastra aku belajar tentang kebermaknaan dari berbagai sudut pandang. Sastra adalah miniatur kecil sebuah pentas kehidupan yang menyuguhkan segudang pembelajaran hidup. Kita dituntut untuk mengambil pelajaran dari setiap scene yang dilakonkan.

Buku, film dan sastra. mereka sekedarlah kawan yang mengajarkanku banyak hal. Teman berbagi cerita.

Advertisement

Film “Mengaku Rasul” VS Aliran Sesat


Film “Mengaku Rasul” VS Aliran Sesat

Berbagai fenomena sosial yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia sekarang ini, ternyata selalu memberikan banyak inspirasi bagi para sineas muda Indonesia dalam mencipta sebuah film. Tema-tema yang sedang hangat dimasyarakat, oleh para sutradara film dijadikan ide yang segar untuk diangkat ke layar lebar. Seperti film yang satu ini nich, terinspirasi dari peristiwa yang sedang hangat serta menjadi perbincangan masyarakat, akhirnya film bertajuk religi ini pun dibuat. Apa lagi kalau bukan masalah maraknya pengajaran aliran sesat yang menghiasi negeri ini sejak beberapa tahun terakhir. Ditambah lagi semakin banyaknya orang-orang yang mengaku dan menyebut-nyebut dirinya sebagai seorang rasul. Naudzubillah.

Kondisi yang pelik ini, menggugah hati seorang Helfi Kardit untuk berbuat sesuatu guna meredam ajaran sesat yang semakin merajalela di bumi pertiwi. Karena ia seorang sutradara, maka kontribusi yang ia berikan pun tak jauh-jauh dari profesinya sebagai pembuat film. Nah, akhirnya ia memutuskan untuk membuat sebuah film yang mampu membentengi masyarakat dari pengaruh aliran sesat. Dan film “mengaku Rasul” pun dibuat. Film ini diklaim sebagai pencerahan dan antisipasi kepada kaum muda untuk menghadapi ajaran sesat yang banyak bermunculan di negeri ini

Continue reading Film “Mengaku Rasul” VS Aliran Sesat

Kontroversi di Balik Film Fitna


Kontroversi di balik Film Fitna

images1.jpg Banyaknya pemberitaan tentang film pendek yang berjudul “FITNA”, yang katanya berisi adegan adegan yang melecehkan umat islam dan al qur’an, mau tidak mau membuat saya penasaran untuk mengetahui isi film berdurasi 16 menit itu. Kabarnya film ini telah beredar luas di internet. Nah, berbekal informasi itu saya berniat tuk pergi ke warnet mencari video film itu. Tapi ketika saya membuka situs yang berkaitan dengan download video film fitna, videonya sudah tidak dapat di download lagi alias di blockir.

Continue reading Kontroversi di Balik Film Fitna

Film Ayat-Ayat Cinta: Go International!!!!


Film Ayat-Ayat Cinta: Go International!!!!

ayat-cintaa.jpgSudah pada denger kabar terbaru tentang film Ayat-ayat Cinta ? Emmm…soal pak Wapres Jusuf Kalla yang katanya menjadi penonton yang ke 3 Juta itu? Bukan. Pasti kabar orang nomor satu negeri ini , pak SBY yang beberapa saat lalu juga ikut nonton film ayat-ayat cinta? Bukan juga. Trus apa dong?

Kabar tentang Ayat-ayat cinta yang katanya telah melanglang buana ke beberapa negeri tetanggga. Maksudnya…., iya, film AAC kini telah diputar di bioskop-bioskop di Asia Tenggara. Seperti Singapura, Malaysia, Brunei dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya. Wah berarti dah Go International nich. Ya gitulah kurang lebih!

Continue reading Film Ayat-Ayat Cinta: Go International!!!!

Ayat-Ayat Cinta: 10 Hari untuk 1,7 Juta Penonton


Ayat-Ayat Cinta: 10 Hari untuk 1,7 Juta Penonton 

ayat.jpgfedi-nuril.jpgAkhirnya pertanyaan seputar apakah film ayat-ayat cinta akan sukses, terjawab sudah. Sejak diputar di bioskop 28 Februari silam, kabarnya film ini mampu menarik perhatian jutaan penonton di seluruh Indonesia. Hanya dalam kurun waktu 10 hari, film ini telah memperoleh jumlah penonton sebanyak 1,7 juta penonton. Sungguh pencapaian yang fantastis, belum ada film Indonesia sebelumnya yang mampu meraih hal serupa. Apalagi untuk film romantisme Islami. Film ini mampu mematahkan dominasi film-film bergender horor yang sempat booming dalam tiga tahun terakhir. Terlepas dari pro dan kontra serta kecewa dan tidak kecewa. Film ayat-ayat cinta telah membawa nuansa baru bagi dunia perfilman Indonesia. Continue reading Ayat-Ayat Cinta: 10 Hari untuk 1,7 Juta Penonton

Kisah di balik Layar Ayat-Ayat Cinta III


Kisah di balik Layar Ayat-Ayat Cinta III

(oleh Hanung Bramantyo )

_mg_0095.jpgBukan sekali ini aku mendapatkan persoalan pada saat membuat film. Persoalan buatku adalah sahabat karib. Di Dapur Film aku menekankan ke teman-teman, jika mau terjun ke dunia film, persoalan adalah bagian hidup kita. Bukan berarti kita mencari persoalan, tapi persoalan harus kita sikapi sebagai tantangan. Akan tetapi persoalan yang menimpaku sekarang ini seolah tak berujung. Menangis sudah bukan suatu yang luar biasa lagi. Continue reading Kisah di balik Layar Ayat-Ayat Cinta III

Akankah Film Ayat-Ayat Cinta Sukses?


Akankah Film Ayat-Ayat Cinta Sukses?

aac.jpgSebuah novel pembangun jiwa. Sebuah cerita tentang romantisme pria dan wanita. Sebuah cerita berlatar belakang mahasiswa Indonesia yang sedang nyantri di universitas al azhar cairo, mesir. Sebuah kisah yang sarat nilai-nilai islam, bukan romantisme cengeng ala novel percintaan umumnya. Novel ini cukup menyita perhatiaan public pencinta cerita-cerita islami. Menjadi perbincangan dari mulut ke mulut.*

Continue reading Akankah Film Ayat-Ayat Cinta Sukses?