Menulis dengan hati


Bismillahirrohmanirrohim, akhirnya untaian kata inilah yang ingin pertama kali ku tulis, sebelum rangkaian kata lain yang akan engkau baca disini. Bukan tanpa maksud aku tuliskan basmallah di awal. Aku ingin Allah menjaga hati ini, jika sudah kotor, maka pintaku Dia kan bersihkan dari noda-noda yang telah melekat kuat di hati. Aku ingin merangkai kata dengan niat yang benar dan tulus. Berbagi cerita dengan perasaan tenang dan damai. Bukan kebencian atau bahkan kemunafikan. Aku ingin apa yang aku tuliskan, berdampak positif bagi diri dan orang lain. Bukan sebaliknya, menyesatkan dan merisaukan. Aku ingin menghiasi kebenaran dengan kata-kata indah, sehingga kebenaran pun terasa indah untuk dirasakan. Seperti kata Ust. Muhammad Fauzil Adhim, “Keindahan tanpa kebenaran ibarat makanan lezat tanpa gizi. Kebenaran tanpa keindahan, ibarat obat sakit gigi, ia dicerna hanya saat sakit; saat benar-benar membutuhkan.” Aku hanya ingin menuliskan kata secara sederhana sehingga engkau akan mudah menangkap apa yang aku maksudkan. Seperti kata orang bijak, kesederhanaan menunjukkan kebijaksanaan. Dan kesederhanaan menunjukkan kematangan ilmu. There is a worth of meaning in simple words. Then the worth of word comes from our inner world. Segala asa menjadi tidak akan bernilai tanpa tindakan dan bukti, maka yang harus ku lakukan sekarang adalah menuliskan kebenaran untuk kebaikan bersama. Semangat!!!^_^

Advertisement