MENJEJAK LANGKAH, MEMBANGUN Â SPORTIFITAS
Pagi itu Raffa kembali mengamuk. Dengan keras ia menggebrak meja didepannya. Teman sebangkunya sontak kaget bukan kepalang. Ini sudah yang kesekian kalinya ia menunjukkan sikap tidak sportifnya. Setiap kali ada game atau lomba, jika ia atau timnya kalah, ia akan marah. Tidak menerima kekalahan. Ini sudah berlangsung sejak ia duduk dibangku kelas 1. Akhirnya berbagai alasanpun dikeluarkannya.
Raffa adalah anak yang pandai. Bahkan bisa dibilang ia adalah anak terpandai di kelasnya. Nilai ulangan hariannya hampir semua perfect. Bahkan waktu kelas 3 semester 1 nilai bahasa inggris dirapornya 100. Hasil akumulasi nilai harian, tugas, mid semester dan semester. Dari kelas 1-3 ia selalu menjadi juara kelas.  Hal ini cukup untuk menyimpulkan bahwa ia adalah anak yang cerdas secara akademik.
Continue reading (TTS:Chapter 6) Menjejak Langkah, Membangun Sportifitas
You must be logged in to post a comment.