Senyum Membawa Nikmat


65478707_2315264861829659_1460605681722720256_nAda satu masa dimana bibir menjadi begitu sulit untuk dikembangkan. Saat acuh lebih jumawa untuk berkuasa. Kegelisahan memenuhi ruang hati yang terluka. ‘Berarti kamu belum benar-benar ikhlas.’ Bisik sang nurani. ‘Ya, senyum yang kita berikan masih terganjal pada pamrih,’ begitu ucapnya.

Pagi itu saya kembali merenungi satu masa. Tentang suatu keadaan yang menjadikan saya bertingkah tidak biasa. Mencoba untuk acuh terhadap lingkungan dan sedikit kata untuk bicara. Kusembunyikan senyum yang biasa memancar dari wajah. Saya benar-benar enggan untuk melontarkan senyum kepada orang lain. Ada yang menggunduk keras di dalam jiwa. Rasa sakit hati yang muncul saat senyum berbalas  kesinisan. Keramahan dibalas dengan keacuhan.

Continue reading Senyum Membawa Nikmat

Advertisement

FLP Challenge: Malam Kelabu di Sudut Kota


images

Tiba tiba orang itu menghentikan langkahku. Tangan kekarnya begitu cepat menyergap tubuh kecil ini. “Jangan berteriak!”gertaknya.
“Lepaskan.” Nyaliku mendadak runtuh saat kudapati sebilah pisau sudah hampir menyentuh kulit leherku. Mulutku seakan tersumbat oleh kapas. Untuk sekedar mengerangpun tak mampu. Lidah mendadak kelu.
Jalan sepanjang Adi Sucipto begitu lengang. Lalu lalang kendaraan yang biasa memenuhi jalanan tak lagi nampak. Lampu lampu pertokoan pun sudah meredup beberapa jam yang lalu. Hanya gerobak kecil yang terlihat melintas dari kejauhan. Meski agak samar aku tahu itu adalah gerobak pedagang kaki lima yang biasa berjualan di sekitar kampus IHS.
Continue reading FLP Challenge: Malam Kelabu di Sudut Kota

FLP: Sebuah Komunitas Menulis yang Berfokus pada “Pencerahan”


whatsapp image 2018-11-25 at 20.35.40Siapa yang tidak kenal dengan Forum Lingkar Pena atau yang lebih populer dengan singkatan FLP. Sebuah komunitas menulis yang didirikan oleh sastrawan kontemporer, Helvi Tiana Rossa, pada tahun 1997. Sebuah organisasi yang menjadi wadah bagi para penulis atau calon penulis untuk mengasah kemampuan mereka dalam dunia kepenulisan. Saya sendiri mulai mengenal komunitas ini sejak duduk di bangku SMA.  Ketika itu memang sedang booming novel dan cerpen bertema islami yang di tulis oleh para penulis muda seperti Helvi Tiana Rossa, Asma Nadia, Gola Gong dan Afifah Afra. Tema cerita yang mereka angkat pun menjadi begitu khas karena sering kali menyisipkan pesan-pesan moral yang begitu lekat dengan dunia keislaman. 

Continue reading FLP: Sebuah Komunitas Menulis yang Berfokus pada “Pencerahan”

Saya Menulis, Maka Saya Ada


13029727_868576606603855_1709210705183733101_o

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian”

-Rumah Kaca, h. 352-

(Pramoedya Ananta Toer)

Berbicaralah, lambat laun menguap jua. Namun ketika engkau menuliskanya, sejatinya engkau tengah mendokumentasikan pemikiranmu dalam sebentuk tulisan yang tidak mudah menguap sebagaimana benda padat. Mungkin demikian yang hendak Pak Pram sampaikan lewat kutipan kalimat beliau di atas.

Continue reading Saya Menulis, Maka Saya Ada

Menulis dengan hati


Bismillahirrohmanirrohim, akhirnya untaian kata inilah yang ingin pertama kali ku tulis, sebelum rangkaian kata lain yang akan engkau baca disini. Bukan tanpa maksud aku tuliskan basmallah di awal. Aku ingin Allah menjaga hati ini, jika sudah kotor, maka pintaku Dia kan bersihkan dari noda-noda yang telah melekat kuat di hati. Aku ingin merangkai kata dengan niat yang benar dan tulus. Berbagi cerita dengan perasaan tenang dan damai. Bukan kebencian atau bahkan kemunafikan. Aku ingin apa yang aku tuliskan, berdampak positif bagi diri dan orang lain. Bukan sebaliknya, menyesatkan dan merisaukan. Aku ingin menghiasi kebenaran dengan kata-kata indah, sehingga kebenaran pun terasa indah untuk dirasakan. Seperti kata Ust. Muhammad Fauzil Adhim, “Keindahan tanpa kebenaran ibarat makanan lezat tanpa gizi. Kebenaran tanpa keindahan, ibarat obat sakit gigi, ia dicerna hanya saat sakit; saat benar-benar membutuhkan.” Aku hanya ingin menuliskan kata secara sederhana sehingga engkau akan mudah menangkap apa yang aku maksudkan. Seperti kata orang bijak, kesederhanaan menunjukkan kebijaksanaan. Dan kesederhanaan menunjukkan kematangan ilmu. There is a worth of meaning in simple words. Then the worth of word comes from our inner world. Segala asa menjadi tidak akan bernilai tanpa tindakan dan bukti, maka yang harus ku lakukan sekarang adalah menuliskan kebenaran untuk kebaikan bersama. Semangat!!!^_^

Serunya Dunia Jurnalistik


Menjadi Pemburu Berita? Why Not!!!!

Bekerja di dunia jurnalistik ternyata tidak segampang seperti yang saya kira sebelumnya, lebih-lebih menjadi seorang wartawan baik di media cetak maupun elektronik. Selain kudu paham tentang dunia kejurnalistikan, mulai dari apa itu berita, bagaimana teknik melakukan wawancara yang baik sampai tentang bagaimana menyusun berita dan mengeditnya., kita juga mesti memiliki banyak koneksi atau relasi yang akan memberi informasi ketika ada suatu peristiwa di suatu daerah, sehingga memudahkan kita dalam mencari berita. Tanpa punya itu semua, akan susah menjadi seorang wartawan (ini menurut saya lho ya).. Dan yang tak kalah pentingnya, kita mesti paham, atau paling tidak tahu tentang kode etik jurnalistik. Ini perlu karena duni jurnalistik rentan dengan hukum.

Continue reading Serunya Dunia Jurnalistik

Hal Terpenting Dalam Menulis


Hal Terpenting Dalam Menulis

Muhammad Faudzil Adhim adalah salah satu penulis yang tulisannya banyak memberikan inspirasi bagi hidup saya, termasuk inspirasi tuk menjadi seorang penulis. Tulisannya yang inspiratif dan menggugah serta pilihan kata yang menyentuh jiwa membuat setiap orang yang membaca tulisannya akan berpikir dan merenung menyelami keindahan isinya. Sehingga tak jarang, buku-buku yang telah ia telurkan laris manis dipasaran alias menjadi best seller.
Continue reading Hal Terpenting Dalam Menulis