Usai kudengar kisah kematianmu
dari sahabat yag tidak pernah aku temui
aku seperti berada di sana
menyaksikanmu menahan rasa sakit karena syakarotul maut
mereka tak kuasa menahan jatuhnya setiap tetes mata
Continue reading Berita Kematian
Usai kudengar kisah kematianmu
dari sahabat yag tidak pernah aku temui
aku seperti berada di sana
menyaksikanmu menahan rasa sakit karena syakarotul maut
mereka tak kuasa menahan jatuhnya setiap tetes mata
Continue reading Berita Kematian
Ini adalah sekumpulan puisi saya yang dimuat di laman Jejak Publisher.com beberapa waktu yang lalu. Bait-bait puisi yang ditulis selama periode 2016 silam. Bukan sepenuhnya mencerminkan kegelisahan sang penulis loh, hehe.. Selamat menikmati.
Continue reading Purnama Kedua
Padamu buku kecilku
Kutorehkan kisahku
Pada tiap lembar yang tergores cerita
Malam ini kembali ku baca
Dalam sujud sunyiku
Impuls-impuls syarafku berpacu
Menembus dinding-dinding waktu
Membuka catatan sejarah pilu
Tempo dulu
Continue reading MENGGENGGAM HATI
…………………………..
Seratus tahun dihadapan, memulai langkahnya
manusia mulai hilang moral
kemudian pudarkan cinta, setelah itu akalpun ikut lenyap
Seratus tahun kedepan
manusia kembali purba
peradapan tak lagi mengenal mulia
angkara murka semakin mengganas
mereka kembali menjadi binatang buas
buram antara lawan atau kawan
Seratus tahun menjelang
meski terselubung dalam misteri,
Saussure ajarkan tanda-tanda
manusia binasa oleh alam
ataukah alam binasakan manusia?
tunggu suratan takdir dari-Nya
20 Januari 2010
MEREKA BERKATA TENTANG NEGERIKU
kata orang, negeriku dulu
tanah subur menyimpan takjub
membentuk panorama hayati
surga khayali para penyair maknawi
objek anugrah penari-penari kanvas
memunculkan romansa cinta
sepasang pipit tua memadu cinta
Continue reading MEREKA BERKATA TENTANG NEGERIKU
Ia Bersandar Dalam Tengadah
Wajah-wajah sayu itu…
duduk tengadah di gerbang-gerbang utama
terdiam ringkih dalam balutan usia yang mulai menua
mereka….
mempertahankan setiap aliran nafas
dengan bergantung pada tangan-tangan derma
saat tangan-tangan itu terus bersambut
di atas tangan-tangan mereka
maka tarikan nafas itupun sejenak mampu bertahan
dengan kehendak-Nya
namun, saat kosong dalam tengadahnya
ia pun tak berdaya atas segalanya
pasrah…..
10 Agustus 2008
SAAT MATA TAK MAMPU BERSAKSI
mata itu tak mampu lagi bersaksi
sandarkan hakim dunia, namun palu menyuap
menjadi pengadil hilang nurani
“siapa penyelubung keadilanku?”
maka, tergeletak layu tubuh itu
peroleh putusan menyesakkan: tak rela
KEMARAU JIWA
Kering
Daun-daun layu
Gugur gapai bumi
Bunga tak lagi tersenyum
Gersang
Metamorfosis Kehidupan
Aku adalah sang ulat
Bertubuh mungil tampak hina
Terbuang dari tatapan syahdu makhluk-makhluk berdasi
Menggeliat dari pohon usang ke gersang
Mencipta kekumuhan
Tuk mengharap seuntai belas kasih
Meski hanya seutas senyum keikhlasan
Step by Step
... semua kejadian itu bukanlah suatu kebetulan...
Pusat Dokumentasi Sastra Koran Indonesia
Konservasi tak sekedar perlindungan
Potongan Cerita yang Berserakan
Semangat dan Mimpi
*an eternal memory
mencoba untuk terus belajar
Nyalakan Selalu Api Semangat
Mari Bercerita,
A Blog by Ilham
- Fight For Freedom -
Learning • Sharing • Inspiring • Cooking • Baking • Halal Food
Makes extraordinary memories from ordinary moments.
" just | another | misbach "
Cerahkan Dunia dengan Pemikiranmu
Seorang Bunda Yang Ingin Berbagi
You must be logged in to post a comment.