Ini adalah sekumpulan puisi saya yang dimuat di laman Jejak Publisher.com beberapa waktu yang lalu. Bait-bait puisi yang ditulis selama periode 2016 silam. Bukan sepenuhnya mencerminkan kegelisahan sang penulis loh, hehe.. Selamat menikmati.
Continue reading Purnama Kedua
Tag: sastra
Buku, Film dan Sastra
Jika pada akhirnya aku hidup diantara deretan buku, itu adalah takdirku. Jika kemudian aku hanyut ditengah layar lebar yang menyuguhkan segudang cerita, itu pilihanku. Dan ketika aku terjebak di dalam dunia yang begitu asyik memaknai, merenungi dan menguliti sajak, aku lebih senang mengatakan bahwa ada yang menuntunku kearah sana.
Buku, film dan sastra adalah tiga hal yang membentuk karakter dan cara pandangku terhadap kehidupan. Mungkin lebih tepatnya, mengajarkanku memaknai setiap scene yang diciptakan oleh Tuhan. Ada makna yang mengalun lembut dari baris kata yang tertuang. Ada ketulusan untuk berbagi kisah dan kasih lewat lembar-lembar kertas. Ada cinta yang mengiringi setiap gores sajak yang mereka ukir. aku belajar tentang keikhlasan, keindahan, kejujuran dan kebijaksanaan. Semakin banyak ilmu yang kita dapat, akan menjadikan kita semakin bijak dalam bersikap. Pada akhirnya seonggok daging yang semakin menua ini semakin menyadari betapa ia begitu kecil dihadapan Tuhan.
Ada yang bilang, jangan engkau asyik bercengkrama dengan sastra. karena ia hanya akan membuatmu lalai dari mengingatNya. Bagiku sastra adalah cermin keindahan Tuhan. Tuhan itu indah dan mencintai keindahan. Lewat sastra aku belajar tentang kebermaknaan dari berbagai sudut pandang. Sastra adalah miniatur kecil sebuah pentas kehidupan yang menyuguhkan segudang pembelajaran hidup. Kita dituntut untuk mengambil pelajaran dari setiap scene yang dilakonkan.
Buku, film dan sastra. mereka sekedarlah kawan yang mengajarkanku banyak hal. Teman berbagi cerita.
MEREKA BERKATA TENTANG NEGERIKU
MEREKA BERKATA TENTANG NEGERIKU
kata orang, negeriku dulu
tanah subur menyimpan takjub
membentuk panorama hayati
surga khayali para penyair maknawi
objek anugrah penari-penari kanvas
memunculkan romansa cinta
sepasang pipit tua memadu cinta
Continue reading MEREKA BERKATA TENTANG NEGERIKU
Kang Abik Bedah KCB di UMS
Habiburrahman El Shirazy Bedah KCB di UMS
Kang Abik, demikian ia lebih akrab disapa. Siapa sich yang gak kenal ama dai sekaligus novelis yang satu ini. Melejit lewat novel fenomenalnya, Ayat-ayat Cinta (AAC), yang kemudian semakin melambung setelah novel itu diangkat ke layar lebar. Yup, Habiburahman El Shirazy alias kang Abik, sekarang tengah sibuk melakukan perburuan manusia untuk menjadi pemeran utama dalam film terbarunya yang juga diadaptasi dari novel best sellernya, Ketika Cinta Bertasbih (KCB).
Subhanallah, jika biasanya pribadi ini hanya mampu melihat keindahan tuturnya lewat rentetan kata yang begitu bermakna. Jika sebelumnya diri ini hanya mampu dibuat kagum oleh karya-karyanya yang begitu menyentuh dan menggugah jiwa. Dan jika biasanya diri ini hanya mampu menatapnya lewat layar kaca atau media massa. Tapi pagi itu Continue reading Kang Abik Bedah KCB di UMS
Saat Mata tak Mampu Bersaksi
SAAT MATA TAK MAMPU BERSAKSI
mata itu tak mampu lagi bersaksi
sandarkan hakim dunia, namun palu menyuap
menjadi pengadil hilang nurani
“siapa penyelubung keadilanku?”
maka, tergeletak layu tubuh itu
peroleh putusan menyesakkan: tak rela
Metamorfosis Kehidupan
Metamorfosis Kehidupan
Aku adalah sang ulat
Bertubuh mungil tampak hina
Terbuang dari tatapan syahdu makhluk-makhluk berdasi
Menggeliat dari pohon usang ke gersang
Mencipta kekumuhan
Tuk mengharap seuntai belas kasih
Meski hanya seutas senyum keikhlasan
You must be logged in to post a comment.