(TTS: Chapter 5) Gadis Kecil yang Mengeja Cinta dalam Persahabatan


friends“Yanda, aku mau curhat” kata ama pagi itu. nama lengkapnya adalah Atiqah haya Amalia Salma. Dia adalah siswa kelas 3 SD Al Azhar Syifa Budi Solo. Dengan wajah sendu, dia mulai bercerita tentang masalah yang tengah dihadapi.  Masalah umum yang sering menghinggapi dunia anak hingga remaja. Yaitu masalah pertemanan.  Ini sudah yang kesekian kalinya dia mengeluhkan masalah yang sama.  Dengan mata yang berkaca-kaca, ia mulai bercerita tentang sahabatnya yang tidak mau berteman dengannya. “Yanda,  Alya bisikin tarina agar tidak mau temenan sama aku.”  Ucapnya ketika itu. matanya mulai berkaca-kaca saat ia bercerita kalau Alya dan Tarina tidak mau diajak main. Ya, anak ini memang sering menangis kalau lagi ada masalah. Saya tidak langsung percaya begitu saja pada apa yang dikatakan Ama. Maka saya pun balik tanya “Ama, tahu dari siapa kalau Alya pengaruhi tarina agar tidak temenan sama ama?”

Continue reading (TTS: Chapter 5) Gadis Kecil yang Mengeja Cinta dalam Persahabatan

Advertisement

(TTS: Chapter 4) Raihan, The Master of Shakehand


shakehandSudah cukup lama saya ingin bercerita tentang anak ini. sejak pertama saya mengenalnya satu setengah tahun yang lalu. Saat ia masih duduk dibangku kelas 4 SD. Perawakannya cukup besar untuk anak kelas 4. Cara berjalan yang khas. Berkaca mata. Gaya rambut ditata kesamping. Kancing kerah bagian atas selalu dikancingkan. Mirip tokoh kutu buku yang sering digambarkan dalam sinetron atau film indonesia. Ya, sangat mirip. Bahkan cara berbicara dan gesture begitu berbeda dengan anak-anak yang lainnya. He’s so unique i mean. Tingkahnya aneh meski ia cukup lemah dalam bidang akademik. Ya, Raihan sempat tinggal kelas. Tahun lalu adalah tahun dimana ia harus menikmati hari-harinya dengan siswa-siswa yang baru namun dengan guru-guru yang sama. Dua tahun di bangku kelas 4 menjadikan dia sekarang bisa belajar sekelas dengan adik perempuannya. Raihan memang lemah dalam akademik. Tapi dia punya kelebihan yang jarang diperhatikan orang, atau bahkan mungkin dianggap aneh oleh sebagian orang. He’s the special one with his unique characters. Thinks out of the box though sometimes make the others should think deeply to understand him. Cara berpikirnya sering kali membuat teman sebayanya bahkan guru-gurunya geleng-geleng kepala, bukan karena takjub, tapi karena aneh. Sulit dipahami, bahkan akupun terkadang harus berpikir cukup lama untuk memahami pola pikirnya. Ya, lagi-lagi dialah raihan. Bocah 12 tahun yang sekarang duduk di bangku kelas 5.

Continue reading (TTS: Chapter 4) Raihan, The Master of Shakehand

Menempuh Ujian Dengan “System Kebut Semalam”, Efektifkah?


buku.jpg

Menempuh Ujian Dengan “System Kebut Semalam”, Efektifkah? 

images5.jpgPernah dengar istilah SKS? Ups, jangan buru-buru dijawab. Jika saudara anak kampus pasti yang terpikir dibenak saudara adalah sistem kredit semester. Sayangnya bukan itu yang saya maksud. SKS di sini adalah sebuah sistem dimana kita belajar semalam suntuk tuk menghadapi ujian besoknya, atau yang lebih akrab disapa dengan istilah “Sistem Kebut Semalam”. Kagak beda-beda jauhlah dengan SKS nya mahasiswa, masih ada kaitannya dengan pembelajaran, kan?

SKS alias Sistem Kebut Semalam ini acapkali menjadi alternatif utama para pelajar maupun mahasiswa ketika menghadapi ujian semester. Continue reading Menempuh Ujian Dengan “System Kebut Semalam”, Efektifkah?