Intifada: gambaran perjuangan rakyat palestina


INTIFADHO

( PERJUANGAN RAKYAT PALESTINA )

“ Masalah al Quds bukan masalah

bangsa Palestina dan Arab saja. Namun permasalahan

umat Islam di manapun berada.

Al Quds merupakan kiblat pertama umat Islam

Bumi tempat lahirnya nabi-nabi pilihan

Kota ketiga yang diberkati,

Dimuliakan Allah serta

Menjadi arena jihad di jalan Allah

Kini al Quds telah dicaplok Zionis la’natullah

Alaihim dan telah di-yahudi-kan, dibantai

Dan diusir bahkan masjid suci

Al Aqso akan mereka robohkan

Wahai umat Islam,

bangkitlah kalian

telah tiba saatnya untuk berjihad

Persenjataan perang ini didanai oleh uang kita

dalam gaya hidup konsumerisme

yang mereka paksakan kepada kita.

Saya bertanya pada Anda semua

Dengan nama Allah

Muslim dan Kristen

Saya bertanya kepada Anda semua

Atas nama ribuan orang yang mati ditangan teroris-teroris itu

Pada 1948, 1967, 1973 di Dana, di Dir Tassin,

di Bahr al Bakar, di Jalur Gaza

dan al Quds?……..

Saya bertanya kepada Anda semua

atas nama orang-orang yang mati syahid

untuk kehormatan kita.

Saya bertanya kepada Anda

Atas nama seorang anak kecil

Bernama Muhammad ad Durrah,

Yang syahid dalam pelukan ayahnya

Diterjang peluru-peluru

Dari uang yang telah kita sumbangkan bagi mereka.

Mau jadi apa Kita?…..

Kita memiliki mata

Yang tidak dapat kita gunakan untuk melihat?

Kita memiliki telinga

Tetapi tidak kita gunakan untuk mendengar?

Kita memiliki hati

Tetapi tidak lagi dapat merasakan.

Mereka telah menjadikan kita

Sebagai konsumen-konsumen yang buta

Yang rela membayarkan uangnya

Untuk mendanai persenjataan mereka

Untuk mendukung aksi terorisme mereka di dunia Arab dan Islam

Boikot mereka sekarang!!!!

Sekarang atau tidak pernah selamanya!!!….

Dunia Arab dan Islam harus bersatu

Agar menjadi kuat

Kembalilah kepada kami

Kembalilah dan siapkan persenjataan kita

Kembalilah dan bangunlah

ekonomi kita

Agar kita dapat menghancurkan mereka!!!

Allahu Akbar!!!!

( Dr. Yusuf Qordhowi )

Dahulu sekali, saat rumah menjadi surga yang begitu nyaman serta kebun-kebun yang indah menjadi tempat mencari nafkah, saat pagi terasa begitu sejuknya dan mentari yang senantiasa menyambut dengan senyumnya yang merekah.

Dahulu sekali, saat bayi-bayi mungil tidur dengan lelapnya, tanpa rasa takut, dan terganggu oleh dentuman bom. Saat anak-anak kecil berlarian kesana-kemari, menikmati udara segar yang belum terkontaminasi oleh tank-tank kebiadapan.

Ya, Mereka tinggal di daerah pemukiman yang subur, dimana mereka dan masyarakat dunia menyebutnya, PALESTINA.

####

Hampir delapan tahun setelah perjuangan rakyat palestina dalam mempertahankan tanah suci al Quds. Setelah intifadha yang membara di seluruh penjuru al Quds yang mereka kobarkan dengan semangat bak pasukan Muhammad saat meraih kemenangan dalam perang Khaibar.

“ Khaibar-khaibar ya Yahud, jaisyu Muhammad sa Ya’ud “, demikian syair tersebut senantiasa berkumandang, bergemuruh terdengar. Sebuah syair peradaban, menjadi pemompa semangat rakyat Palestina dalam memperjuangkan tanah suci mereka.

Kini meski syair tersebut tidak lagi bergemuruh seperti kala itu, namun perjuangan rakyat palestina tidak akan pernah terhenti, sampai tanah mereka, tanah suci umat islam yang di rebut paksa zionis Israil dikembalikan kepada mereka.

Sekarang, cermatilah dan renungkan pesan Dr. yusuf Qordhowi di atas. Memang benar adanya, bahwa permasalahan yang menimpa bangsa palestina sekarang bukanlah permasalahan rakyat palestina semata. Segala hal yang menyangkut al Aqsa menjadi permasalahan seluruh umat Islam dan Bangsa barat, tak terkecuali bangsa Indonesia. Siapa yang rela tempat suci ke tiga umat islam dan bekas kiblat umat islam, di kotori oleh tangan-tangan kafir laknatullah?. Siapa yang rela tanah tempat tinggal di hancurkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab?

Islam memerintahkan kita untuk berjihad, menegakkan agama Allah. Dan jihad kita tidak harus dengan senjata perang. Tidak harus dengan beradu fisik. Karena kita berada di Negara yang berbeda. Tapi kita bisa membantu rakyat palestina dengan tidak berperilaku konsumeris. Senjata ampuh melumpuhkan perekonomian mereka adalah dengan melakukan boikot besar-besaran terhadap produk Amerika yang menjadi dalang utama di belakang persenjataan tentara Zionis.

Wahai as Syahid Palestine, bersabarlah, pertolongan Allah akan segera datang. Surga Allah telah menjadi jaminan bagi perjuangan kalian menjaga tanah suci. Darah kalian telah mengalir ke surga, Do’a kami senantiasa mengiringi langkah kalian.

Lihat juga : Sajak-sajak Palestine dan darah Syuhada yang Mengalir ke Surga

Published by

muhsinsakhi

lahir di sebuah perkampungan kecil di Boyolali tepatnya di desa Sambiroto, Sindon, Ngemplak, Boyolali. Mengenyam pendidikan tinggi di Universitas Muhammadiyah Surakarta jurusan FKIP Bahasa Inggris. Saat ini berprofesi sebagai pengajar di SD Al-Azhar Syifa Budi Solo. Tergabung dalam komunitas menulis FLP Solo Raya. Beberapa karyanya dimuat dalam buku antologi bersama seperti “Kapur dan Papan: Kisah Menjadi Guru” (2015), “Dupa Mengepul Di Langit” (2015), “Kapur dan Papan: Mendidik dengan Hati” (2016), “Ensiklopedi Penulis Nusantara” (2016), “Ketika Buku Berkisah Tentang Aku” (2016), “Bayang Terang Pendidikan” (2018) dan “Kaki Api” (2018) serta buku solo yang baru terbit tahun ini berjudul “Catatan Di Balik Ruang” (2020)

5 thoughts on “Intifada: gambaran perjuangan rakyat palestina”

  1. Salam
    Yup saya setuju palestina bukanlah persoalan suatu bangsa, tapi persoalan kaum muslimin, dan sepertinya selama kaum muslimin masih enggan bersatu, palestina tetap akan ada dibawah kekuasaan yahudi israel yang dilindungi US. **cuma bisa berdoa**
    btw salam kenal. trims sudah berkunjung ke blog saya 🙂

    >>salam kenal juga. semoga doa saudara mampu membangkitkan semangat juang rakyat palestina. Allah mendengar setiap do’a hambanya yang tulus ikhlas. genderang jihat akan tetap berkumandang di seantero tanah palestine selama yahudi israil tidak hengkang dari tanah yang diberkati.

    Like

Leave a comment