Percakapan antara Izrail dan Manusia


Percakapan antara Izrail dan Manusia

Dalam diamku, ku dengar suara manusia yang tampak tengah gundah gulana. Melontarkan kata-kata yang terdengar samar, namun perlahan untaian kata itu mulai terdengar jelas.

“Maut, maut, dan maut!!!”

“mengapa kau berulangkali membisikkan kata itu kedalam telingaku?”

“Adakah kau temukan sesuatu yang istimewa darinya?”

“Oh, sungguh aneh orang-orang itu.”

“Mengapa pula raut muka mereka tampak sembab saat kata itu diperdengarkan?”

“Adakah yang menakutkan dari sang maut?”

“Oh, tiada ku mengerti.”

“Semacam makhluk apakah “Maut” itu”

“Kau bertanya akan maut?”

“Kan ku jawab dengan makna”

“Dengarkanlah…….!!!”

“Ia adalah pemupus segala usaha duniamu.”

“Ia adalah pelenyap segala kenikmatan semumu.”

“Kehadirannya membekukan aliran darahmu, menghentikan detak jantungmu.”

dan memutuskan hembusan nafasmu.”

“Ia adalah satu fase yang pasti akan datang kepada makhluk dari golonganmu”

Kutahu, ternyata suara itu adalah suara izrail, sang malaikat maut. Izrail melanjutkan penjelasannya.

“Dengarkan wahai manusia yang penuh kesombongan”

“Maut akan selalu mendapatimu”

“Mesti kau tengah bersembunyi di dalam tempat paling rahasia sekalipun”

Lantunan syair izrail makin terdengar tegas, menggema menembus ruang kehampaan.

“Ia yang akan memisahkan dirimu dari orang-orang terdekatmu”

“Merobek jala kasihmu”

“Mengoyak benteng keangkuhanmu”

“Masihkah kau pura-pura tak tahu?”

“Tidak…tidak…itu tidak mungkin bisa terjadi”

Sang manusia mulai terlihat ketakutan, namun ia tutupi rasa takut itu dengan kesombongannya.

“Tidakkah kau lihat tubuhku yang kuat ini”

“Kami adalah makhluk Allah yang diberikan kesempurnaan akal”

“Dengan akal itu kami bisa melakukan segala sesuatu yang kami inginkan.”

“Dengan akal pula, kami bisa menguasai dunia ini.”

“Tidakkah kau ingat, bagaimana Allah menyuruh jin, malaikat dan iblis tuk bersujud kepada kami. Termasuk kau, izrail”

“Itu bukti kemuliaan kami”

Melihat gelagat sang manusia, izrail pun tersenyum sinis. Ia berujar:

“Sungguh beralasan mengapa Allah ciptakan surga dan neraka”

“Sungguh beralasan mengapa Allah menyuguhkan pahala dan dosa”

“Itulah senandung keadilan”

“Aku bertanya kepada mu wahai makhluk yang “sempurna”

“Siapakah yang telah membuat matamu mampu memandang?”

“Siapakah yang membuat telingamu mampu mendengar?”

“Siapa yang meniupkan ruh dalam jasadmu sehingga kau mampu berpikir?”

“Siapa yang telah mengalirkan darah di tubuhmu sehingga kau leluasa tuk bergerak.?”

“Siapa pemberi rizki kepadamu?”

“Dan siapa yang membuat kau mampu memijak di bumiNya?”

“Jawab wahai manusia

“Tentu saja Allah, sang Penguasa Alam Raya”

jawab manusia dengan wajah yang mulai tampak lesu.

“Syukurlah jika kau telah sadar akan hal itu

Sekarang dengarkan lantunan syair ini

Renungkan, dan resapi kedalaman maknanya

Niscaya kan kau kenali siapakah sang maut itu”

………..

“Banyak orang suka berhura-hura

Padahal maut bertengger di atas kepalanya

Jika saja ia bisa melihat yang tidak kasat mata

Ia bisa mati tiba-tiba tersebab sedihnya

Barang siapa yang tiada diberikan padanya

Pengetahuan

Akan kepastian esok hari

Mengapa pula ia selalu sibuk memikirkan soal rizki untuk lusa nanti*)

Usai mendengar syair itu, tubuh sang “makhluk sempurna” tiba-tiba saja terkulai lemas, tak berdaya. Wajahnya benar-benar tampak pucat. ia menggigil takut, tulang-tulang persendiannya tiba-tiba terasa rapuh. Ia menangis, mengalirkan air mata penyesalan. Oh, sungguh malang manusia itu, kesombongannya kini mulai hancur dihantam rasa takut dan sesal. Masihkah tersisa kesombongan dalam dirinya?

Nb. *)Syair Imam Syafi’i

Published by

muhsinsakhi

lahir di sebuah perkampungan kecil di Boyolali tepatnya di desa Sambiroto, Sindon, Ngemplak, Boyolali. Mengenyam pendidikan tinggi di Universitas Muhammadiyah Surakarta jurusan FKIP Bahasa Inggris. Saat ini berprofesi sebagai pengajar di SD Al-Azhar Syifa Budi Solo. Tergabung dalam komunitas menulis FLP Solo Raya. Beberapa karyanya dimuat dalam buku antologi bersama seperti “Kapur dan Papan: Kisah Menjadi Guru” (2015), “Dupa Mengepul Di Langit” (2015), “Kapur dan Papan: Mendidik dengan Hati” (2016), “Ensiklopedi Penulis Nusantara” (2016), “Ketika Buku Berkisah Tentang Aku” (2016), “Bayang Terang Pendidikan” (2018) dan “Kaki Api” (2018) serta buku solo yang baru terbit tahun ini berjudul “Catatan Di Balik Ruang” (2020)

21 thoughts on “Percakapan antara Izrail dan Manusia”

  1. Syapa sih yang ga takut maut…???
    Jawab..?!?!

    >>Seorang perindu Surga tidak akan takut akan maut. karena maut merupakan gerbang untuk memandang wajah Allah. para Mujahid palestina, para sahabat, tabi’in, mereka adalah para hamba yang dirindukan oleh surga. kita takut pada maut karena kita memang belum siap tuk menghadap Allah dikarenakan dosa-dosa kita yang melimpah ruah. wa’allahualam.

    Like

  2. sesungguhnya kita ini insan yang lemah.
    terima kasih dah mengingatkan.

    menurut yang pernah saya dengar dari salah seorang ustadz, ketika sakaratul maut, saat ruh kita diambil dari jasad ini, rasanya seperti 1000x tusukan pedang. masya Alloh.

    >>semoga kita dimudahkan dan dilapangkan oleh Allah dalam menghadapi sakaratul maut.Amin

    Like

  3. Kita2 yg tidak siap, bila mendengar atau mengingat mati pasti ketakutan…
    Kata pak Ustadz, hanya orang2 yang siap, yg sepanjang hidupnya mengenal dan selalu mendekatkan diri padaNya, segala yang dilakukan hanya karena Allah, yang saking cintanya pada Allah sehingga tidak takut mati karena itu akan mendekatkan dia dan mengembalikan dia pada Sang Pencipta, insyAllah tidk takut akan kematian…
    Bagaimana dengan kita- kita ini ya?? 🙂

    >>Yup, 100 buat bu Rita!!!he..he…
    mulai dari sekarang, mari kita siapkan bekal kita untuk memuluskan jalan kita menghadap Allah Ta’ala.
    siap??? Insyaallah…tetap semangat!!

    Like

  4. salam
    Ukh saya belum siap jika ajal menjemput, maut merenggut, maunya khusnul Khatimah, trims sobat, sangat mencerahkan, mengingatkan.

    >>Alhamdulillah….semoga cita-cita kita tuk mati khusnul khotimah dilapangkan oleh Allah SWT.
    sesungguhnya kita hanyalah makhluk yang penuh khilaf. tak lepas dari dosa. tapi kasih Allah juga sangat luas. maka jangan berputus asa dari nikmat Allah.

    Like

  5. aslmkm;
    kritik nih, (biasa, dasar manusia bisanya ngritik kalo gak bisa bikin)
    1. darimana dasarnya kalo malaikat maut namanya izroil?
    2. sumber syair ini dari mana?
    3. bener nih karya imam syafe’i?
    😀

    jawab dengan segera dan hadiahnya ini: masbadar

    >>Subhanallah, kritiknya benar-benar tajam, setajam silet,he..he…
    terima kasih atas pertanyaan kritisnya.
    izinkan diri ini untuk mencari bukunya barang sejenak. tertinggal di rumah, lupa judul ama pengarangnya.
    yang pasti syair yang ditandai diatas memang berasal dari Imam Syafi’i. Wa’allaualam.

    Like

  6. Untuk itu mari kita menabung amal dan juga menabung ilmu sebagai bekal di akhirat nanti, begitu kan? 🙂

    >>yup, 100 buat pak Yari!!!
    segala sesuatunya mesti seimbang khan pak?
    (balik tanya)

    Like

  7. subhanallah… hikz…
    aq sering tuh ngerasa seperti itu n’ tiba² nangis sendiri di tengah malam :((
    syaiir yang sangat menggugah kesadaran qt akan kehidupan n’ kematian

    semoga mati kita kelak akan keadaan khusnul khotimah…amin…

    >>Amin…amin ya Robbal ‘Alamin!!
    Insyaallah, ukhti!!

    Like

  8. saya pernah hampir dijemput maut, alhamdulillah Allah memberi saya kesempatan lagi. sejak saat itu saya mengambil pelajaran betapa berharganya waktu. Saat itu dalam pikiran saya, kalau mau dicabut saya ikhlaskan, jika diberi kesempatan, saya ingin melakukan sesuatu yang bermanfaat buat manusia
    🙂

    >>Subhanallah….
    semoga Allah senantiasa memberikan rahmat dan kasihnya kepada saudara dan sahabat muslim semua. Amin…
    keep your spirit ‘n “Istiqomah” ya…

    Like

  9. >>To Masbadar:
    terimakasih sebelumnya atas pertanyaan kritisnya. sungguh pertanyaan yang jarang terpikir oleh kita sebelumnya, kita hanya tahu nama-nama malaikat yang diajarkan oleh guru-guru agama kita, tanpa paham tentang dasar dan sumbernya. dan pertanyaan saudara membuat saya mesti bertanya kepada orang yang lebih pandai dari saya. saya yakin saudara pasti lebih tahu akan jawabannya. tapi baiklah akan coba saya jawab semampu saya.
    1. bahwa nama-nama malaikat berserta tugasnya tersebut dalam al Qur’an dan Hadist. sebagai contoh adalah jibril
    “Dan sungguh dia (Muhammad) telah melihatnya (Jibril) di ufuk yang terang” (QS. At Takwiir : 23)

    Rasulullah ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam bersabda,
    “Aku melihatnya (Jibril) turun dari langit, tubuhnya yang besar menutupi antara langit sampai bumi” (HR. Muslim no. 177, dari ‘Aisyah radhiyallaHu ‘anHa)

    namun, untuk malaikat izrail,
    Penamaannya dengan malaikat maut tidak disebutkan dengan jelas di dalam al Qur’an maupun hadits-hadits yang shahih. Adapun penamaan dirinya dengan ‘Izrail terdapat di sebagian atsar. WallaHu a’lam. (al Bidaayah wan Nihaayah I/42)
    Saudara dapat mengetahui penjelasannya yanglebih lengkap di http://www.dennyhendrata.blogspot.com

    2. syair diatas saya ambil dari sebuah buku berjudul “Untaian Syair Imam Syafi’i” karya Muhammad Afif al-za’biy. dengan judul bab “menjelang kematian” hal:68. tentang benar tidaknya syair itu. wa’allaualam.

    Like

  10. Smga qt tertipu ketika mgatakn tidak takut mati tpi tetap berhura-hura didunia, tidak mjlnkan perintah/mjauhi larangan,na’udzubhlah sungguh ia seolah “menantang maut” ,lebih jauhnya menantang “tuhan-Nya” Orang mukmin jk tkut kpd Allah, mk ia akn smkin dkt pdNya, dan kmatian dijalan Allah adalh cita tertingginya. Smga mgingat mati dpt mghidupkan hati ktka qt mmpraktekkan sdkit trtwa,bnyak menangis. Rasa kkhwtir atas amal2 qt smga mbuat qt mampu memuhasabah diri, meningktkn kualitas ibadah demi menyiapkn bekal yang lebih baik untk dmasa nanti.

    Sungguh,stiap yg brnyawa pasti akn merasakan mati. Dan hnya kepada Allahlah tmpat kembali kita.

    >>Amin…Amin…ya Robbal ‘Alamin. kabulkanlah do’a saudari Qana’ah ya Allah

    Like

  11. afWAN, RALAT lagi,

    maksud: smga qt TIDAK Tertipu. *duh gni deh kalau ngtik dari hp dgn kcptn 60km/jam* .eniwei Thnx 4 Visiting myblog.

    >>Ralat diterima. terima kasih dah berkunjung.

    Like

  12. Maut adalah sesuatu yang NYATA! Jangan mengingkari, mendustakan, apalagi menghindar, semua yang bernyawa pasti akan MATI.

    *Selama masih hidup banyak manusia yang lupa akan MAUT ini. Akhirnya ya.. pethakilan, pecicilan, sombong, merasa paling pintar, hebat saat berdebat, tapi… tatkala ruh ini lepas dari raga maka… tamatlah dirinya. Dan gak bakal bs berdebat apalagi mem-provokasi*

    >>Selalu melakukan instrospeksi diri dan Dzikru Maut, bukan begitu simbah?
    he..he…

    Like

  13. maut,, dia yang telah memisahkan aku dengan orang yang paling aku cintai, tapi aku tak bisa mencegahnya… kini ku hanya bisa menatap pusaranya… hiks…hiks…hiks…

    >>Bersabarlah duhai sahabat. yakinlah insyaallah itulah yang terbaik bagi saudara, pun orang yang anda cintai. semoga Allah melapangkan jalannya dalam bersua dengan Allah. Amin

    Like

Leave a comment