Usai kudengar kisah kematianmu
dari sahabat yag tidak pernah aku temui
aku seperti berada di sana
menyaksikanmu menahan rasa sakit karena syakarotul maut
mereka tak kuasa menahan jatuhnya setiap tetes mata
mendengarkan setiap bait syair dari mulut indahmu
itu kata-kata perpisahanmu rupanya
berita kematianmu tersiar ke penjuru negeri
begitu cepatnya
melesat menembus dinding-dinding langit
makhluk bersayap pun ikut berduka
mataku tergenang akhirnya
mereka bilang engkau bak purnama
yang sinarnya mampu memangkas gulita
mereka juga berkata
engkau sangat pengasih terhadap sesama
tidak habis kata yang mereka ucapkan
menceritakan sejuta elok akhlakmu
kiranya engkau tahu
aku ingin sekali berjumpa denganmu
melihat langsung paras sang idola semesta
duduk bersila disampingmu, begitu dekatnya
sambil mendengarkan setiap untaian hikmah
rinduku kian membuncah
Sambiroto, 3 Februari 2018