Untaian kata pelecut semangat ( tuk para penulis)


Untaian kata pelecut semangat tuk para penulis

baby1.jpgSaudaraku, adakalanya sifat jenuh, tidak ada gairah untuk beraktifitas dan segala sifat negatif lainnya menjangkiti jiwa kita. Terkadang kita beranggapan bahwa ketika kita telah gagal ini berarti berakhir pula hidup kita. Sehingga berujung pada keputusasaan. Dan akhirnya benar-benar gagal. Satu hal yang mungkin di butuhkan oleh mereka-mereka yang mengalami kegagalan dalam hidup atau merasa tidak yakin bahwa mereka mampu. Mampu untuk berbuat lebih baik bagi hidupnya dan juga bagi sekelilingnya. Dan yang Saudara butuhkan adalah sebuah Motivasi, yup, motivasi. Inilah yang dibutuhkan oleh seseorang yang sedang putus asa dan menganggap kegagalan adalah akhir dari karier hidupnya. Nah, semoga beberapa mutiara hikmah yang tertulis di bawah ini mampu menjadi assyifa ( Obat ) bagi kita agar kembali semangat menatap hidup dengan penuh percaya diri dan yakin kalau kita bisa, karena kita memang bisa. M 150, BISA!!! ( he…he…)

Motivasi untuk menulis:

( Motivasi berbuah inspirasi & inspirasi berbuah motivasi )

jika beberapa waktu yang lalu, saya pernah menuliskan beberapa kata berinspirasi tentang dunia dakwah. Maka kini akan saya ambilkan beberapa untaian kata untuk mereka yang pingin jadi penulis beken. Di ambil dari nasehat-nasihat para penulis dunia yang telah menorehkan tinta-tinta emas. Dan  mampu mempengaruhi peradapan hanya dengan karya-karya mereka. Saudara ingin mengikuti jejak mereka? Dan sekaranglah saatnya.

Catatan: Sebagian besar untaian kata ini di kutip dari buku karangan Josip Novokovich yang berjudul “ Berguru Pada Sastrawan Dunia”.

  

“Tak ada pengarang yang diciptakan seketika tanpa sebelumnya mengalami proses rajin menulis. Menjadi piawai dalam menulis itu ibarat belajar naik sepeda, yang semakin jago kalau sering latihan.”

( Hilman’Lupus”Hariwijaya )

“Anda tidak perlu menunggu inspirasi untuk mulai menulis. Akan lebih mudah mendapatkan inspirasi saat menulis dari pada dengan berdiam diri.”

( Josip Novakovich dalam bukunya yang berjudul “ Berguru pada sastrawan dunia”

“ Semakin banyak Anda menulis, semakin banyak Anda menjelajahi, akan  semakin takjub Anda dengan siapa diri Anda dan apa yang bisa Anda pikirkan.”

( Josip Novokovich )

“ Anda harus duduk di meja kerja dan Anda menulis, apapun, serta jika muncul visi dan pencerahan, bergembiralah. Dan teruslah menulis.”

( Josip Novokovich )

 “ Membaca cerita karangan orang lain bisa memupuk Anda sebagai penulis dalam beberapa cara.”

( Josip Novokovich )

“Pengarang novel adalah orang yang dapat menjalani kehidupan orang lain”

( E.L.Doctorow )

“Anda adalah monster. Anda tidak bisa menulis fiksi. Anda tidak bisa menulis apapun. Namun, sebenarnya anda bisa. Demikian lah nama monster Anda. Nama malaikat penolong Anda adalah keinginan.”

( Carmel Bird )

“ Sebelum tidur letakkan kertas dan pena di samping Anda kemudian ketika bangun, segera lah mulai menulis. Tulislah apa saja. Tidak masalah apa pun yang Anda tulis. Anda telah di izinkan untuk menulis, menulis, dan menulis.”

( Carmel Bird )

“ Menulis karya fiksi merupakan karya pemikiran, yang di dalamnya terkandung emosi, imajinasi dan ide-ide.”

( Helvy Tiana Rosa )

“ Karya Fiksi yang baik adalah karya yang memberikan ‘pencerahan’ dan terus melekat dibenak para pembacanya. Ia menjelma menjadi karya abadi yang sukar dilupakan.”

( Helvy Tiara Rosa )

“Menulis lebih baik ketimbang operasi pengencangan kulit wajah.”

( Fatima Mernisi )

penulis wanita Maroko

“ Ketika berbicara tentang masa kecil mereka, para penulis nyaris mencapai pusat misteri diri mereka sendiri.”

( Seamus Heaney )

“ Saya baru menyadari saat saya mulai menulis, betapa banyak yang tidak saya ketahui bahwa saya tahu dan ketika menulis ia keluar secara refleks.”

( Mary Lavin )

Dalam “ The Cinderella Complex”, Collette Dowling menulis: “ Yang memaksa saya mulai menulis adalah saya tidak ingin lagi sendirian”.

( Collette Dowling )

“Menulislah -pada saat awal- dengan hati. Setelah itu, perbaiki tulisan Anda dengan pikiran. Kunci pertama dalam menulis adalah bukan berpikir, melainkan mengungkapkan apa saja yang Anda rasakan.”

( William Forrester )

dalam film “Finding Forrester”

Published by

muhsinsakhi

lahir di sebuah perkampungan kecil di Boyolali tepatnya di desa Sambiroto, Sindon, Ngemplak, Boyolali. Mengenyam pendidikan tinggi di Universitas Muhammadiyah Surakarta jurusan FKIP Bahasa Inggris. Saat ini berprofesi sebagai pengajar di SD Al-Azhar Syifa Budi Solo. Tergabung dalam komunitas menulis FLP Solo Raya. Beberapa karyanya dimuat dalam buku antologi bersama seperti “Kapur dan Papan: Kisah Menjadi Guru” (2015), “Dupa Mengepul Di Langit” (2015), “Kapur dan Papan: Mendidik dengan Hati” (2016), “Ensiklopedi Penulis Nusantara” (2016), “Ketika Buku Berkisah Tentang Aku” (2016), “Bayang Terang Pendidikan” (2018) dan “Kaki Api” (2018) serta buku solo yang baru terbit tahun ini berjudul “Catatan Di Balik Ruang” (2020)

Leave a comment