KEMARAU JIWA
Kering
Daun-daun layu
Gugur gapai bumi
Bunga tak lagi tersenyum
Gersang
Jiwa-jiwa luluh lantak
Lantas terkoyak
Nafas tersendat
Sesak
Sept, 2007
BELENGGU
Tiba-tiba ia muncul
Menggugat takdir
Mengumpat hidup
“oh, jiwa yang tersesat”
kau terperangkap”
kau terjerat
namun aku yang meratap
atas kehinaan yang mereka timpakan
atas luka yang mereka goreskan
benarkah tinta telah mencari makna?
Dan kaupun menjawab
Sehingga timbul luka lebih dalam
Kau menyerah?
Baiklah, aku pasrah.
Maret, 2008
Salah Siapa?
Hanya dalam wacana
Sinyal-sinyal cendikia mampu mengukir
Tajam
Menggeliat disetiap sudut kota
Menjelma pada reklame-reklame tua
Adalah isyarat yang mengharu-biru
Saat rupa menjelma menjadi raja
Sedang jiwa, nafas zaman
Tak jua merengkuh tahta
Terlupakan?
Lepas dalam wacana
Wanita-wanita yang pudar dari pesona
Terseret dilembah nista
Tanpa gundah gulana
Menggadaikan religiusitas
Meruntuhkan peradapan
Salah siapa?
28 Nopember 2007
aku suka gambar paling bawah, pesen 2 (dua), he..he.., jangan pake lama.
>>Minumnya apa mas?he..he..
LikeLike
bukan salah siapa siapa 😀
>> yang pasti bukan salah mas zoel kok. he..he..untuk mengetahui siapa yang salah, butuh perenungan dan yang tak kalah pasti butuh Instrospeksi diri. (bingung?)
LikeLike
Aku diam di sudut kota itu, sunyi , menunggu seseorang lewat dan melemparkan kata-kata ke tanganku untuk kupegang, tapi tidak ada yg lewat, ah begitu sunyi di sudut kota ini. Tanganku meraba lagi, kosong, masih…
He…he…he….
Puisinnya ok baget… Ayo terus menulis puisi…
Salam hangat dari pinggiran
>>masih kau tunggu dengan penantian, lama, sampai kakii terasa kesemutan, tak jua muncul penawar luka…
AKHIRNYA DATANG JUGA!!,
Sang pembawa kabar gembira, atas sakit yang kau rasakan.
nich Obat balsem…penawar kesemutan, encok, dan pegelinu. MAu..?
kasih dah…..
he..he..
salam silaturahmi dari……pojok!!!
LikeLike
puisinya keren banget..
itu pasti tentang sepatu baru ya???
whahaha… 😆
udah mulai ga connect
>>cepetan di connectkan,
sbelom aliran syarafnya benar-benar putus.
he..he…
LikeLike
Salam
maafkan, sungguh ku tak punya kuasa, hingga hanya ujar dan kata yang ku bisa 🙂
>>meskipun hanya lewat setangkai ujar dan kata, namun tersimpan keistimewaan yang besar yang mampu melesatkan seorang hamba ke tanah Firdaushy (jalinan silaturahmi yang senantiasa terpaut).Insyaallah
LikeLike
Puisi2 yang puya ruh
amat kuat 🙂
LikeLike
salahnya pak polisi
*ditimpuk wajan
>>ditimpuk wajan? (bingung)
LikeLike
menjelma pada reklame??
hmmm..
apa nih yah??
😀
>>Background: critical for vision, mission and situation in our university
#intelektualitas (sebuah visi tuk mencerdaskan manusia) yang tak jua mampu direalisasikan sehingga hanya tampak pada sebuah wacana belaka (dlm reklame).
LikeLike
aku ga pinter bikin puisi… jadi ngiri deh ma mas ahsin…
aku juga ga pinter memaknai puisi, jadi ngiri juga ma yang pada bisa memaknai…
dasar aku tukang ngiri… 😦
maaf, ya, aku tukang ngiri…
>>gak apa-apa, asal ngirinya mampu menjadi pelecut semangat tuk berusaha dan yakin bahwa semua memiliki kesempatan yang sama untuk bisa melakukan apa yang orang lain bisa.
LikeLike
Apik tenan mas puisinya …. kapan2 saya di ajarin ya?
Terima kasih sudah mampir …
>>terimakasih juga atas kunjungan baliknya
salam kenal
LikeLike
Hmm .. tiga judul karya sastra diatas jika dijadikan satu kalimat malah seru tuh. Kemarau jiwa membelenggu, salah siapa ?
Saya jadi ingat karya sastra yang disebut dengan Gurindam .. dan yang paling terkenal itu Gurindam Dua belas … mungkin ini bisa disebut Gurindam Tiga hehehe
*ngasal banget ya*
Sepertinya koleksi sastra mu banyak ya ? ada rencana dibukukan .. karyamu kalo saya lihat contoh diatas, lebih banyak memilih kalimat-kalimat yang pendek. Sepertinya dirimu ga ingin bertele-tele dan langsung masuk pada esensi yang ingin disampaikan.
*sok sastrawan mode : OFF*
>>waduh, jadi malu nich, dikritisi oleh pakar sastra, he..he..
saya rasa puisinya biasa-biasa saja. mana ada yang mau nerbitkan.
tapi jika sampean punya kenalan penerbit yang merasa iba n kasihan melihat saya, sehingga mau menerbitkannya. kayaknya boleh juga. he..he…
LikeLike
Air..
aku mau air
aku mau hujan
aku mau kesejukan
aku mau embun
berikan aku embun
agar ada secercah sinar
yang mengalir dari jiwa
>>mau air tawar atau air…..?he..he..
Insyaallah Allah akan membagikan air itu pada setiap hamba yang bertakwa
LikeLike
Dan bumipun kering … dan sang musafir pun mati kehausan … dan kita shalat minta hujan yah, jangan lupa 🙂
>>insyaallah, tapi minta hujannya gak usah banyak-banyak ya…
takut solo banjir lagi. he..he…
LikeLike
sesungguhnya ku hadir..
karna inginku mencari makna
kata tiada
hingga kapan masanya tiba ???
puisinya bagus banget kang !!!!
>>Insyaallah, makna itu akan hadir menyapa anda
sabar ya mas……
terima kasih atas kunjungannya
LikeLike
minta ijin mo ngelink postingan ini…
boleh ya?
(“boleh,” kata mas ahsin 🙂 )
>> (^_^)silahkan…. mudah ditebakkah?
LikeLike