Menulis dengan hati


Bismillahirrohmanirrohim, akhirnya untaian kata inilah yang ingin pertama kali ku tulis, sebelum rangkaian kata lain yang akan engkau baca disini. Bukan tanpa maksud aku tuliskan basmallah di awal. Aku ingin Allah menjaga hati ini, jika sudah kotor, maka pintaku Dia kan bersihkan dari noda-noda yang telah melekat kuat di hati. Aku ingin merangkai kata dengan niat yang benar dan tulus. Berbagi cerita dengan perasaan tenang dan damai. Bukan kebencian atau bahkan kemunafikan. Aku ingin apa yang aku tuliskan, berdampak positif bagi diri dan orang lain. Bukan sebaliknya, menyesatkan dan merisaukan. Aku ingin menghiasi kebenaran dengan kata-kata indah, sehingga kebenaran pun terasa indah untuk dirasakan. Seperti kata Ust. Muhammad Fauzil Adhim, “Keindahan tanpa kebenaran ibarat makanan lezat tanpa gizi. Kebenaran tanpa keindahan, ibarat obat sakit gigi, ia dicerna hanya saat sakit; saat benar-benar membutuhkan.” Aku hanya ingin menuliskan kata secara sederhana sehingga engkau akan mudah menangkap apa yang aku maksudkan. Seperti kata orang bijak, kesederhanaan menunjukkan kebijaksanaan. Dan kesederhanaan menunjukkan kematangan ilmu. There is a worth of meaning in simple words. Then the worth of word comes from our inner world. Segala asa menjadi tidak akan bernilai tanpa tindakan dan bukti, maka yang harus ku lakukan sekarang adalah menuliskan kebenaran untuk kebaikan bersama. Semangat!!!^_^

Published by

muhsinsakhi

lahir di sebuah perkampungan kecil di Boyolali tepatnya di desa Sambiroto, Sindon, Ngemplak, Boyolali. Mengenyam pendidikan tinggi di Universitas Muhammadiyah Surakarta jurusan FKIP Bahasa Inggris. Saat ini berprofesi sebagai pengajar di SD Al-Azhar Syifa Budi Solo. Tergabung dalam komunitas menulis FLP Solo Raya. Beberapa karyanya dimuat dalam buku antologi bersama seperti “Kapur dan Papan: Kisah Menjadi Guru” (2015), “Dupa Mengepul Di Langit” (2015), “Kapur dan Papan: Mendidik dengan Hati” (2016), “Ensiklopedi Penulis Nusantara” (2016), “Ketika Buku Berkisah Tentang Aku” (2016), “Bayang Terang Pendidikan” (2018) dan “Kaki Api” (2018) serta buku solo yang baru terbit tahun ini berjudul “Catatan Di Balik Ruang” (2020)

34 thoughts on “Menulis dengan hati”

    1. Amin.media blog adalah sarana jitu untuk berbagi ilmu serta mempererat persaudaraan. semoga kita dapat selalu bertukar pikiran di sini kawan. terimakasih silaturahminya. salam persahabatan selalu…..^_^

      Like

  1. Kata yg penuh dgn makna…
    Kunjungan sore, salam persahabatan. Sekalian ijin tukeran link-nya, link sobat sudah terpasang di NoerDblog. Sukses selalu untuk anda…

    Like

  2. “Asa tak bernilai tanpa tindakan dan bukti”,
    ngena banget di hati, ayo semangat bertindak dan berkarya nyata

    salam kenal saudaraku…

    Like

  3. welcome back mas Ahsin.. semoga dg kesederhanaan ungkapan akan menghasilkan jutaan kemaslahatan.. bukankah hal itu juga disarankan oleh Rasulullah untuk menggunakan kalimat yg sederhana dan mudah dimengerti orang..?? dan alhamdulillah kita bersama di sini saling ingin berbagi, berbagi kemanfaatan dan kebaikan 🙂

    terimakasih sudah berbagi untuk kami mas Ahsin
    dan juga saya ingin menyampaikan jika Blog mas sudah ada di Sahabat yg BErbagi..

    salam kenal,
    tetap menginspirasi mas..!! 🙂

    Like

    1. amin…amin…ya Robbal ‘alamin. I appreciate it my friend. terimakasih juga telah berkenan menjalin persaudaraan dan menyapa ahsin di laman ini. kita berbagi kebaikan untuk tabungan masa depan kita. salam kenal dan persahabatan dari ahsin. ^_^

      Like

    1. amin. meski awal yang baik tidak selamanya berakhir dengan baik pula. tapi sangat penting untuk memanfaatkan peluang meraih kebaikan dengan awal yang baik. salam sukses kawan!!!

      Like

Leave a comment